Dark/Light Mode

Ekonomi Sirkular dan Bisnis Berkelanjutan Kunci Pelestarian Bumi

Minggu, 29 Mei 2022 21:13 WIB
Ekonomi Sirkular dan Bisnis Berkelanjutan Kunci Pelestarian Bumi

RM.id  Rakyat Merdeka - Perubahan iklim serta kaitannya dengan operasi bisnis berkelanjutan yang dilakukan perusahaan, tokoh pemerhati lingkungan, Dr Alexander Sonny Keraf, menyampaikan, isu yang berkembang saat ini bukan hanya perubahan iklim, tapi juga dampak lingkungan dari aktivitas ekonomi sejak revolusi industri. Pasalnya, sejak revolusi industri terjadi, sebagian besar industri menggunakan energi fosil sebagai penggerak operasi perusahaan.

Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup di era Presiden KH Abdurahman Wahid ini, ada empat imbas dari revolusi industri yakni berupa pencemaran baik udara, air, lahan, lalu kerusakan lingkungan. Model ekonomi sirkular salah satu solusi meskipun belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia, tapi ia yakin mau tidak mau Indonesia akan mengimplementasikan ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Kelak seluruh biaya terkait sumber daya alam dan biaya pengelolaan limbah akan dikalkulasi dan diinternalisasi ke dalam akuntansi keuangan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan akan mengurangi limbah dan harus lebih efisien dan bertanggung jawab dalam penggunaan sumber daya alam.

“Kita lupa bahwa sampah itu sumbernya dari produsen juga, khususnya sampah industri atau sampah kebutuhan konsumsi, seperti botol dan kotak minuman kemasan. Maka dalam ekonomi sirkular, ada kewajiban produsen untuk mengelola sampahnya sejak awal, yaitu saat mendesain atau merancang barang yang akan diproduksi. Kalau dia sudah merancangnya sejak awal, maka ia akan memilih bahan baku kemasan yang tidak akan menimbulkan sampah. Atau mereka akan bertanggung jawab untuk mengumpulkan kembali sampah plastik atau kardus yang menjadi sisa-sisa dari produksinya,” ungkap Sonny.

Baca juga : Y20 Ajak Anak Muda Wujudkan Planet Berkelanjutan Dan Layak Huni

Melihat kepedulian didukung pengetahuan dan pengalaman mendalam terhadap lingkungan, Sonny didapuk menjadi Ketua Dewan Juri ajang Indonesia Green & Sustainable Companies Award (IGSCA) 2022 yang diselenggarakan majalah SWA dan SWAnetwork beberapa waktu lalu. Penghargaan ini mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah menjalankan bisnis secara berkelanjutan. Saat ini ia menilai bahwa telah tumbuh kesadaran pada pelaku industri di Tanah Air untuk tidak semata memikirkan profit, tapi juga planet dan people. “Belum semua aspek bisnis berkelanjutan dan ekonomi sirkular dilakukan secara sempurna oleh produsen lokal. Tapi, memang ada komitmen dan upaya untuk melakukan proses-proses yang lebih hijau sifatnya,” paparnya.

Danone Indonesia berhasil masuk ke dalam 10 besar perusahaan yang mengusung konsep green company. ia menyebut inisiatif yang dilakukan oleh Danone Indonesia. Perusahaan ini menurut Sonny memiliki nilai kepedulian mengumpulkan kemasan plastik paska konsumsi untuk kemudian diolah kembali dijadikan bahan baku kemasan mereka, atau untuk produk berbeda yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. “Kemasan produk berbahan plastik itu bisa diproduksi ulang untuk kebutuhan yang lain, atau dikirim ke produsen pemilik merek untuk dipakai kembali sebagai bahan baku sehingga mengurangi pengerukan sumber daya alam,” urainya.

Dipaparkan VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto dalam kesempatan terpisah, menuturkan, Danone memiliki kepedulian yang tinggi serta komitmen dalam melaksanakan bisnis berkelanjutan yang bertanggung jawab. “Tidak hanya sekadar melaksanakan tanggung jawab sosial, namun lebih dari itu. Strategi bisnis perusahaan berlandaskan keberlanjutan dan selalu mengacu pada SDGs, sehingga selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah ditetapkan pemerintah,” katanya.

Baca juga : DKI Kaji Pembelajaran Online

Menurutnya, program keberlanjutan Danone Indonesia menyasar kesehatan manusia dan lingkungan. Terkait isu kesehatan, dalam payung program Bersama Cegah Stunting (BCS), Danone Indonesia menggerakan program edukasi nutrisi dan hidrasi sehat melalui Warung Anak Sehat (WAS), Isi Piringku, Gerakan Ayo Minum Air (AMIR), Aksi Cegah Stunting (ACS), WASH serta program GESID untuk edukasi remaja.

“Danone Indonesia juga memelopori berbagai upaya perlindungan sumber daya air dalam bentuk kegiatan konservasi, di antaranya penanaman pohon, pembangunan sumur resapan, pembuatan rorak, biopori, water harvesting, serta pembangunan taman keanekaragaman hayati dan program pertanian ramah lingkungan dengan target mencapai water positive impact pada 2030,” ujar Vera.

Sebagai pioneer pengelolaan sampah kemasan plastik, lanjut Vera, Danone meluncurkan inisiatif #Bijakberpastik tahun 2018 demi mengumpulkan lebih banyak sampah kemasan plastik daripada yang digunakan pada 2025, mengedukasi 100 juta konsumen dan 5 juta anak sekolah, serta mengembangkan kemasan yang 100% dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang atau dapat dijadikan kompos dan memiliki kandungan daur ulang hingga 50% pada kemasannya di 2025, tutupnya. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.