Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Abai Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Memicu Kepikunan

Senin, 6 Juni 2022 11:48 WIB
Abai Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut Memicu Kepikunan

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019) menyatakan bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia terus meningkat, bahkan diperkirakan mencapai 48 juta jiwa pada tahun 2035. Secara global, populasi lansia berkembang lebih cepat dibandingkan kelompok usia yang lebih muda. Hal ini berdampak pada peningkatan prevalensi penyakit degeneratif termasuk kepikunan.

Hal tersebut dikatakan dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Trisakti (Usakti) Dr. drg. Muhammad Ihsan Rizal, M.Kes pada acara Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Yayasan Mohamad Said Tadjoedin, Menteng, Jakarta Pusat (5/6).

Baca juga : Institusi Pendidikan Tak Boleh Abai Terhadap Penyebaran Ideologi Radikal

"Kepikunan memiliki berbagai macam faktor risiko sehingga pencegahan perlu menjadi fokus utama. Faktor risiko tersebut antara lain hipertensi, obesitas, diabetes melitus, merokok, dan depresi. Salah satu faktor risiko yang sering terlupakan adalah penyakit gigi dan mulut." jelas drg. Ihsan yang juga ketua PkM.

Penyakit gigi dan mulut yang paling sering terjadi di Indonesia adalah gigi berlubang (karies) dan peradangan jaringan pendukung gigi (periodontitis). Kedua penyakit ini dapat berlanjut hingga menyebabkan kehilangan gigi. Akibatnya, terjadi gangguan pengunyahan serta degenerasi persarafan yang berisiko memicu kepikunan. "Orang pikun umumnya kondisi kesehatan gigi dan mulutnya tidak baik. Bahkan hasil penelitian terbaru menunjukkan hubungan signifikan antara periodontitis dengan kepikunan" ungkap drg. Ihsan.

Baca juga : 4 Langkah Pencegahan Gangguan Kesehatan Dan Tumbuh Kembang Anak Dari BPA

Dengan tema Pelatihan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut dalam Mencegah Kepikunan pada Komunitas Pra-Lansia Menteng Sukabumi Jakarta Pusat, Tim PkM FKG Usakti mengajak Pra-Lansia yang ada di Indonesia untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya serta periksa rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sebagai salah satu upaya untuk menghindari kepikunan.

Peserta yang mengikuti pelatihan PkM begitu antusias. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang bertanya terkait kesehatan gigi dan mulut. Salah satu peserta, Achmad Nadjamuddin menyambut baik kegiatan PkM yang dilaksanakan FKG Usakti. Selain memberikan pengetahuan terkait kesehatan gigi dan mulut, para peserta juga diberi pelatihan cara menyikat gigi yang baik dan benar.

Baca juga : Epidemiolog Nilai Tepat Kebijakan Penanganan PMK Pemerintah

"Kami berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan misal setahun dua kali atau lebih, agar peserta dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya serta menginformasikan pada keluarga, tetangga, dan lingkungan, terkait manfaat kesehatan gigi dan mulut" tutup Achmad yang juga sekretaris Yayasan Mohamad Said Tadjoedin.

Sebagai tambahan, PkM FKG Usakti yang diketuai oleh Dr. drg. Muhammad Ihsan Rizal, M.Kes beranggotakan dosen FKG Usakti yaitu: Prof. Dr. drg. Melanie S. Djamil, M.Biomed, PBO yang juga merupakan Ketua Konsil Kedokteran Gigi Indonesia; drg. Selviana Wulansari, Sp.KG(K); dan drg. Ria Aryani Hayuningtyas, M.Sc.; bersama dengan alumni FKG Usakti Dr. drg. Fatimah Maria Tadjoedin, Sp.Perio(K); serta mahasiswi profesi FKG Usakti Almira Christie Delvina, S.KG dan Dieva Shafira, S.KG. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.