Dark/Light Mode

Ini Langkah Cepat Kementan Atasi Penyakit Mulut Dan Kuku

Kamis, 12 Mei 2022 21:19 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi Desa Paya Meta, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Kamis (12/5)/Ist
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat mengunjungi Desa Paya Meta, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Kamis (12/5)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengunjungi Desa Paya Meta, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh, Kamis (12/5). Kunjungan Mentan tersebut dalam rangka meninjau sapi yang terinfeksi virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Menurut SYL, mitigasi dan antisipasi Pemerintah Provinsi Aceh bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan Satgas dalam menghadapi penyebarluasan virus PMK, patut diapresiasi.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, memerintahkan Kementerian Pertanian bersama Satgas yang di dalamnya ada TNI,  Kepolisian, Kejaksaan dan lintas kementerian untuk berada di daerah-daerah yang sudah ditetapkan PMK," kata SYL.

Baca juga : Kapolri Dukung Upaya Kementan Tangani Wabah Penyakit Mulut Dan Kuku

Selain Jawa Timur, Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Aceh Tamiang sebagai daerah wabah PMK. Penetapan ini buntut terinfeksinya 2.555 ekor sapi  dan 13 ekor sapi yang terkonfirmasi mati.

Menurut SYL, ada tiga agenda yang akan dilakukan Kementan dalam menanggulangi PMK yang berlaku secara nasional. 

Agenda pertama, menurutnya, agenda temporary, yaitu dengan pengadaan vaksin, melakukan vaksinasi darurat, dan pembatasan lalu lintas hewan serta produk hewan.

Baca juga : Sukses Amankan Bawang Merah, Kementan Atur Skema Pengamanan Pasokan 2023

Pihaknya juga menyiapkan agenda SOS, seperti melakukan pemusnahan terbatas ternak yang terkonfirmasi positif PMK, pemberlakuan lockdown zona wabah pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan dan pengendalian PMK.

Agenda ketiga, lanjut SYL, yaitu Agenda Permanen, melalui pembuatan vaksin oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), vaksinasi massal dan surveilans secara rutin.

Di hadapan masyarakat yang hadir, SYL menegaskan bahwa PMK bisa ditangani dengan baik. Langkah yang dilakukan Pemprov Aceh dan Pemkab Aceh Tamiang dalam menanggulangi wabah ini sudah sesuai dengan harapan banyak orang.

Baca juga : Tak Usah Panik, Kementan Pastikan Penanganan PMK Sudah Maksimal

“Dari sekian banyak hewan ternak yang menjadi suspect, ternyata bisa disembuhkan. Intinya, dalam menghadapi PMK ini jangan panik," pungkasnya.

Sementara, Bupati Aceh Tamiang Mursil yang mendampingi Mentan dalam kunjungan tersebut mengungkapkan bahwa lockdown menjadi pilihan saat ini. 

"Sapi-sapi dari Aceh Tamiang tidak boleh keluar, dan sapi dari luar tidak boleh masuk ke sini. Demi kepentingan bersama," ujar Mursil. [WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.