Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Sekarang ini generasi milenial mulai tertarik berinvestasi di bursa saham. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sekitar 60-70% investor-investor muda yang berusia sampai 40 tahun menanamkan modal di bursa saham. Apalagi sebagian perusahan yang ‘melantai’ di BEI menjual sahamnya dengan harga yang relatif terjangkau. Di sisi lain, generasi milenial pun sebagai pelaku industri digital.
“Kami mengajak lapisan masyarakat yang memiliki visi yang sama dengan kami, mengajak bersama-sama memiliki surge ini dengan cara berinvestasi. Mulai 22 Desember 2020, Surge “go public” di bursa efek, dengan kode saham WIFI, jelas Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital, Hermansjah Haryono dalam acara Konferensi Pers Virtual berjudul “SINERGI DIGITAL ECOSYSTEM MEMBANGUN SOLUSI-PRENEUER DI INDONESIA” di Jakarta, yang dipandu oleh moderator Elvira Khairunnisa (17/12).
Baca juga : Produsen Baja Ringan Tanam Investasi Rp 69 Miliar
Kaum milenial memang paling cocok berinvestasi di bisnis digital, seperti yang dikembangkan Surge memang beralasan. Pasalnya, mereka lebih banyak meminati dunia digital berikut peluang bisnisnya. Faktanya, banyak startup yang bermunculan kebanyakan dibangun oleh kamu muda.
“Generasi muda memang lebih mengerti bisnis digital. Mereka bisa ikut partisipasi juga ikut memiliki sesuatu yang mereka pahami. Mereka juga kan sebagai pemakai perangkat digital, jadi mereka bisa ambil bagian dengan berinvestasi di Surge,” kata Alexander Rusli, Komisaris PT Solusi Sinergi Digital.
Baca juga : Kala Pandemi, Perusahaan UEA Tetap Minat Investasi Di Tanah Air
Senada dengan Alexander Rusli. Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada Kabinet Kerja, Rudiantara menyebutkan bahwa anak muda Indonesia punya kreativitas, yang sebetulnya akan menjadi pendorong ekonomi di Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi digital.
Bagusnya, Kementrian Kominfo sudah mereposisi dirinya. Dulu hanya sebagai regulator, sekarang lebih dari itu, Kementrian Kominfo lebih bersifat sebagai fasilitator, bahkan juga sebagai akselerator. Contohnya, anak muda yang ingin membangun startup lewat aplikasi, itu tidak perlu izin dari Kementrian Kominfo, cukup registrasi saja,” jelas Rudiantara, yang juga Komisaris Utama PT Solusi Sinergi Digital.
Baca juga : Menag Ajak Kaum Milenial Perkuat Moderasi Beragama
Terkait dengan Surge, Rudiantara menyebut bahwa masyarakat dunia sekarang sudah masuk pada era DNA (Device, Network, and Application) dan yang paling cepat tumbuh adalah bisnis digital dengan aplikasi. Karena itulah, menurut Rudiantara, bisnis Surge memang selaras dengan dengan era DNA tersebut.
Dalam menjalankan usaha bisnisnya, Surge menjalankan misi sosial juga agar masyarakat bisa menikmati internet secara gratis. Menurut Alex Rusli, misi sosial Surge ini secara langsung maupun tidak langsung bisa mendorong perekonomian baru di Indonesia melalui ekosistem digital. [ARM]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya