Dark/Light Mode

YAICI Gandeng HIMPAUDI Edukasi Gizi 6000 Guru PAUD DKI

Rabu, 19 Mei 2021 19:40 WIB
Ketua Umum PP HIMPAUDI pada webinar Edukasi Gizi Prof. Prof. Dr. Ir. Netty Herawati M.Si
Ketua Umum PP HIMPAUDI pada webinar Edukasi Gizi Prof. Prof. Dr. Ir. Netty Herawati M.Si

RM.id  Rakyat Merdeka - Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) bekerjasama dengan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMAPAUDI) menggelar webinar Edukasi Gizi kepada 6000 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)  dalam upaya menciptakan Jakarta sehat, sejahtera dan Bahagia (19/5). 

Ketua Umum PP HIMPAUDI pada webinar Edukasi Gizi Prof. Prof. Dr. Ir. Netty Herawati M.Si, pada webinar Edukasi Gizi  mengatakan, banyak potensi besar yang bisa dilakukan oleh guru-guru PAUD untuk mewujudkan Jakarta, Cerdas, Sehat dan Bahagia. Guru PAUD ini mendidik anak-anak generasi bangsa, mereka juga bisa menjadi pionir perubahan bangsa, saat ini literasi gizi tidak diberikan secara baik oleh para guru dan kalah saing dengan  iklan-iklan produk makanan dan minuman di media TV. Akibatnya anak-anak mengalami berbagai gangguan gizi dan kesehatan, karena keluarga tidak terbiasa menerapkan kemampuan bagaimana memilih makanan, mengetahui harus dan tidak boleh diminum, serta bagaimana menjaga kesehatan tubuhnya. 

Baca juga : BNPB Gandeng PUPR Bangun Jalur Evakuasi Di Gunung Semeru

“Banyak sekali yang mengira telah mengkonsumsi makanan sehat, padahal tidak sehat. Misalnya, banyak orang merasa susu kental manis itu juga susu, sama seperti susu yang lain. Padahal tidak,” ujar Prof Netty. 

Ir. Suharti, M.A, Ph.D, Plt. Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi DKI Jakarta yang hadir mewakili Gubrnur DKI Jakarta mengatakan, bahwa literasi gizi sangat penting. “Tidak hanya guru saja yang memberikan literasi kepada anak didiknya, tetapi juga kepada para orang tua juga perlu. Karena faktanya memang orang tuanya lah yang menyiapkan konsumsi anak-anak nya.  Gizi menempatkan pada tumbuh kembang anak yang luar biasa. Kalau konsumsi gizinya tidak baik maka pertumbuhan anak, termasuk “ kata Ir. Suharti.

Baca juga : ASUPZI Turun Tangan Edukasi Gizi Seimbang pada Anak

Dr. dr. Nur Aisiyah Widjaja SpA (k) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik, mengatakan tumbuh kembang anak sejak lahir sampai usia 2 tahun sangat pesat. “Di usia itu, anak memerlukan pemberian makanan yang mengandung zat gizi mikro (protein, lemak, karbohidrat) dan makro (vitamin dan mineral) untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Kalau kita memberikan nutrisi yang salah maka itu akan berdampak pada gangguan pertumbuhan,” jelas Nur Aisiyah.

Ketua Harian YAICI Arif Hidayat menambahkan pengenalan literasi gizi yang masih rendah di masyarakat selama ini, telah menyebabkan hampir 100 tahun Indonesia direcoki oleh informasi yang salah atau iklan yang salah terutama mengenai asupan gizi seperti susu kental manis.   

Baca juga : Gandeng ITE Singapura, Kemenperin Latih Guru SMK

“Jadi, kebanyakan selama ini literasi gizi banyak simpangsiur atau salah persepsi, yang menganggap susu kental manis itu sebagai minuman bernutrisi.  Padahal faktanya tidak lebih adalah mengandung gula yang cukup tinggi yang tidak lain hanyalah sirup beraroma susu,” katanya.
Karenanya, dia berharap orang tua nantinya dapat memberikan asupan gizi kepada balita atau anak-anak mereka, yang sesuai dengan apa yang dianjurkan oleh pemerintah ataupun peraturan yang ada di Indonesia. “Jadi, harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak-anak, tidak boleh banyak gula,” ujarnya. [ARM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.