Dark/Light Mode

BNPB Gandeng PUPR Bangun Jalur Evakuasi Di Gunung Semeru

Kamis, 3 Desember 2020 19:18 WIB
Kepala BNPB, Doni Monardo (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) meninjau lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru, Kamis (3/12). (Foto: BNPB/Danung Arifin)
Kepala BNPB, Doni Monardo (tengah) didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kanan) meninjau lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru, Kamis (3/12). (Foto: BNPB/Danung Arifin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mendorong pembuatan jalur evakuasi bagi warga dan hewan ternak, sebagai mitigasi adanya ancaman guguran lahar panas dari aktivitas Gunung Semeru, agar segera dibangun.

Hal itu dikatakan Doni saat melakukan peninjauan di lokasi terdampak guguran lahar Gunung Semeru di Desa Supiturang, Dusun Curah Koboan, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (3/12).

Dalam hal ini, Doni sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung pembangunan jalur evakuasi sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana alam.

“BNPB sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR”, jelas Doni.

Baca juga : Satu Orang Hilang, BPBD Minta Warga Waspadai Erupsi Gunung Semeru

Selain jalur evakuasi, Doni juga mendorong agar pembuatan jalur aliran lahar dapat dibangun kembali. Sehingga apabila terjadi guguran lahar tidak berdampak pada permukiman peduduk.

Adapun jalur evakuasi tersebut, menjadi penting. Sebab hingga sejauh ini sudah ada rambu evakuasi, akan tetapi jalur evakuasi belum memadai.

Guna memberikan dukungan untuk percepatan penanganan erupsi Gunung Semeru, BNPB menyerahkan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 500 juta.

Selain itu, BNPB juga memberikan dukungan lain untuk penanganan pengungsi berupa 3 unit tenda pengungsi, 1 unit flexibel tank, 5.000 swab tes antigen, 500 paket perlengkapan bayi, 1.200 tambahan gizi, 1.200 paket lauk pauk, 1.200 makanan siap saji, 4.000 masker kain, 950 matras, 1.480 selimut dan 12 unit lampu air garam.

Baca juga : LPDB Guyur Bantuan Modal Koperasi Tuna dan Perinus Ambon

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melaporkan selain jalur evakuasi, pengerukan jalur aliran lahar juga harus menjadi prioritas.

Sebab, berdasarkan data yang dihimpun, ketebalan sedimentasi dari jalur aliran lahar sudah mencapai 15 meter.

Sehingga pihaknya tidak ingin kemudian muncul permasalahan baru apabila terjadi aktivitas erupsi Gunung Semeru.

“Jalur evakuasinya harus dipastikan. Masyarakat harus terkonfirmasi. Tanda-tanda evakuasi harus dipasang di banyak titik,” jelas Khofifah.

Baca juga : Kesandung Proyek Pembangunan RS, Wali Kota Cimahi Diringkus KPK

Khofifah juga meminta agar layanan komunikasi terkait perkembangan informasi aktivitas Gunung Semeru, dapat dilakukan dengan baik, agar kemudian tidak muncul adanya kabar tidak benar yang dapat meresahkan warga.

“Ada komunikasi yang harus dipastikan sampai dengan benar dan cepat kepada masyarakat,” kata Khofifah. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.