Dark/Light Mode

Cegah Lonjakan Kasus Di Masa Nataru, Jokowi Ingatkan 6 Hal Penting, Nomor 1 Frekuensi Harus Sama

Senin, 22 November 2021 17:08 WIB
Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas PPKM yang ditayangkan secara virtual, Senin (22/11). (Foto: YouTube)
Presiden Jokowi dalam Rapat Terbatas PPKM yang ditayangkan secara virtual, Senin (22/11). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengingatkan jajarannya, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid di masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Untuk diketahui, saat ini, pandemi Covid-19 di Indonesia terkendali di level yang rendah. Dalam sepekan terakhir, kasus aktif Covid-19 turun 892 kasus, dari 9.018 kasus pada 4 November menjadi 8.126 kasus pada 21 November.

Sementara penambahan kasus baru, rata-rata mencapai 362 kasus setiap harinya.

“Kita sebentar lagi akan masuk ke libur Natal dan Tahun Baru  Yang kita tahu, pada saat ini, kasus Covid-19 di Eropa semuanya naik. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan,” ujar Presiden mengawali arahannya saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (22/11/2021), di Kantor Presiden, Jakarta.

Pertama, Kepala Negara meminta agar seluruh kementerian dan lembaga memiliki frekuensi yang sama dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Terutama, pada Desember mendatang.

Baca juga : Zulhas Ingatkan Pentingnya Komunikasi Pusat Dan Daerah

“Saya minta seluruh kementerian dan lembaga memiliki frekuensi yang sama dalam menghadapi bulan Desember 2021 ini. Sekali lagi, memiliki frekuensi yang sama! Jangan terjebak pada ego sektoral. Utamakan kerja sama, utamakan koordinasi. Sehingga, kelihatan bahwa kita memiliki frekuensi yang sama,” tegas Jokowi.

Kedua, Presiden juga mengingatkan tentang penerapan protokol kesehatan pada guliran pelaksanaan rangkaian kegiatan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20, yang akan mulai dilaksanakan pada awal Desember, di Jakarta dan Bali.

Presidensi G20 Indonesia akan berlangsung sejak tanggal 1 Desember 2021.

“Kegiatan kick off untuk Sherpa Meeting di KTT G20 nanti akan dilakukan di Jakarta dan kick off untuk Finance Track di Bali di awal Desember, sehingga dunia akan melihat kita. Oleh sebab itu, kemampuan kita dalam mengendalikan pandemi betul-betul diuji. Terutama, dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.

Terkait hal tersebut Presiden Jokowi menekankan pentingnya pendampingan dari Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 untuk menyambut kedatangan delegasi, mulai dari kedatangan di bandara udara, hotel dan lingkungan sekitar, hingga ke tempat penyelenggaraan KTT.

Baca juga : LAM-KPRS Ingatkan Pentingnya Akreditasi Rumah Sakit

Ketiga, Presiden meminta jajaran terkait untuk mengomunikasikan dengan baik kepada masyarakat mengenai rencana penerapan PPKM Level 3 di seluruh Indonesia pada saat Natal dan Tahun Baru ini. Termasuk, penyampaian informasi mengenai perkembangan kasus-kasus dan kenaikan kasus yang ada di Eropa.

“Ini penting sekali sebagai sebuah background dari keputusan yang akan kita ambil, karena memang ada beberapa yang menolak pemberlakuan PPKM Level 3 ini, dan menginginkan situasi menjadi normal kembali," papar Jokowi.

"Tapi kita harus ingat, apa pun utamanya ini, pariwisata di Bali memang terdampak paling dalam. Tapi juga perlu dijelaskan, apabila situasi tidak terkendali, justru akan memukul balik ekonomi dan pariwisata kita. Apalagi, sekali lagi, kita akan menjadi tuan rumah 150 meeting yang ada di G20,” tegas Presiden.

Keempat, Presiden memerintahkan para kepala daerah untuk menyeimbangkan antara gas dan rem, dalam upaya pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi.

“Agar juga disampaikan kepada gubernur, bupati, dan wali kota untuk menyeimbangkan betul-betul gas dan rem sehingga kita bisa mempertahankan momentum (perekonomian) untuk tumbuh positif. Kita tahu di Kuartal II tumbuh 7,07 persen, di Kuartal III tumbuh 3,51 persen, dan kita harapkan di Kuarta IV ini lebih baik dari kuartal yang ketiga,” kata Presiden.

Baca juga : Jokowi Terjunkan Tim

Kelima, Kepala Negara meminta kepada Menteri Kesehatan untuk memastikan kesiapan fasilitas kesehatan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

“Saya minta Menteri Kesehatan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi untuk memastikan kesiapan rumah sakit apabila terjadi lonjakan pasien sakit selama akhir Desember dan awal Januari 2022, terutama pemetaan situasi dan terutama di daerah yang berpotensi kasusnya meningkat,” tegasnya.

Terakhir, Presiden kembali mengingatkan jajarannya untuk dapat memenuhi target cakupan vaksinasi di akhir tahun sebesar 70 persen dari jumlah sasaran.

“Saya minta proaktif jemput bola dan juga datangi masyarakat dan saya minta backup dari TNI dan Polri utamanya untuk yang lansia betul-betul dilakukan. Saya melihat (vaksinasi) door to door yang dilakukan oleh BIN juga baik karena ini diambil, yang divaksin adalah yang lansia. Dan kita harapkan terutama untuk pemerintah daerah yang masih rendah vaksinasi agar diberikan bantuan secara khusus,” pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.