Dark/Light Mode

Cegah Lonjakan Kasus Covid Jelang Nataru

Tak Cukup Hanya Koar-koar

Sabtu, 6 November 2021 06:20 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis (4/11/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. (Foto: Damar-Medcom).
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Kamis (4/11/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden. (Foto: Damar-Medcom).

RM.id  Rakyat Merdeka - Satgas Penanganan Covid-19 meminta seluruh gubernur serta walikota/bupati agar tidak lengah menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Pemerintah daerah (pemda) diminta membaca data dan memahami situasi wilayahnya masing-masing secara konsisten.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, dengan membaca data, maka perubahan sekecil apapun dapat terdeteksi dan persiapannya dapat dilakukan dengan baik sebelum kasus kembali meningkat.

“Pemda harus mengupayakan untuk menekan penularan hingga tidak ada sama sekali,” ujarnya.

Baca juga : Libur Nataru, Masyarakat Bakal Tumplek Blek Di Tempat Wisata

Dia mengungkapkan, pemda juga perlu fokus pada kasus aktif Covid-19. Baik di rumah sakit maupun isolasi mandiri (isoman). Tujuannya, kata dia, agar seluruh pasien Covid dapat sembuh dan tidak ada yang meninggal.

Wiku mengungkapkan, pihaknya terus mencermati perkembangan kasus menjelang periode Nataru. Terlebih saat aktivitas sosial-ekonomi mulai berjalan kembali. Satgas mengidentifikasi terdapat tren peningkatan kasus terutama pada 9 provinsi di Indonesia.

“Perlu memantau secara rutin perkembangan Covid-19 di Indonesia dan mengidentifikasi jika mulai muncul tren kenaikan kasus. Penting mengedepankan prinsip kehati-hatian dan antisipasi,” ungkapnya.

Baca juga : Sebaiknya Kita Waspada...

Hasil pemantauan per 31 Oktober 2021 pada 9 provinsi tersebut mengalami kecenderungan peningkatan rata-rata jumlah kasus positif Covid-19. Kesembilan provinsi itu yakni Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Bali, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua.

Peningkatan terlihat pada 7 hari terakhir dibandingkan dengan 7 hari sebelumnya, atau sering disebut sebagai seven day moving average. Meskipun peningkatan rata-rata terlihat masih rendah, namun pergerakan ini terus dipantau untuk dilakukan mitigasi terhadap potensi kenaikan kasus di masa libur panjang.

Lebih rincinya, penambahan kasus positif mingguan terbanyak di Jawa Barat dengan 741 kasus baru, dengan kasus aktif 1.424 kasus. Sedangkan persentase kesembuhan terendah Lampung yaitu 90,63 persen. Pada penambahan kematian tertinggi adalah di provinsi Jawa Timur dengan 39 orang.

Baca juga : Kita Akan Hidup Bersama Covid-19

Sementara bed occupancy rate (BOR) tertinggi di Papua yaitu 11,41 persen. Untuk cakupan vaksinasi dosis lengkap terendah di Maluku Utara yaitu 17,5 persen. Pada jumlah kabupaten/kota dengan kenaikan terbanyak di provinsi Jawa Barat yaitu 8 kabupaten/kota naik dari total 38 kabupaten/kota.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.