Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hati-hati, Tren PPKM Jawa Bali Stabil, Tapi Angka Reproduksi Efektifnya Naik

Selasa, 30 November 2021 14:38 WIB
Menko Marves/Komandan PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan (Foto:  Humas Setkab)
Menko Marves/Komandan PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Humas Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa-Bali cukup terkendali.

Hal ini ditunjukkan dengan jumlah kasus Covid-19, yang terus terjaga pada tingkat yang cukup rendah. Sementara kasus konfirmasi terus ditekan. Penurunannya ada di angka 99 persen, sejak puncak kasus pada Juli lalu.

“Penerapan PPKM yang masih terus dilakukan di Jawa-Bali menunjukkan tren yang cukup stabil,” ujar Luhut, dikutip dari laman resmi Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Marves, Selasa (30/11).

Walaupun tren Covid-19 di Jawa-Bali cenderung stabil, Luhut mengungkap adanya peningkatan angka reproduksi efektif (Rt) nasional.

Baca juga : Hati-hati, Mobilitas Masyarakat Di Jawa Bali Kini Nyaris Mendekati Posisi Lebaran 2021

Untuk Jawa-Bali, peningkatannya terjadi 4-5 hari berturut-turut pada periode awal munculnya varian Delta.

Berdasarkan hasil asesmen pada tanggal 27 November 2021, terdapat penambahan 23 kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 2 dan sebanyak 8 kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 1.

Berdasarkan asesmen dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, 10 kabupaten/kota yang kembali ke level 2 di antaranya berada di wilayah Jabodetabek, yang terjadi akibat turunnya angka tracing (penapisan) anggota aglomerasi di wilayah Jabodetabek.

Kemudian, hasil survey Google Mobility Jawa-Bali dan Indeks Belanja Masyarakat menunjukkan, mobilitas masyarakat sudah cukup signifikan dibandingkan data pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020 dan mendekati periode libur Idul Fitri 2021.

Baca juga : Mulai Hari Ini, Terbang Di Jawa Bali Bisa Pakai Antigen

“Oleh karena itu, kita harus berhati-hati terhadap indikasi adanya kenaikan kasus dan mobilitas. Terutama menghadapi periode Nataru, supaya tidak terulang pembatasan sosial yang ketat,” ujarnya.

Indikasi ini harus dijadikan sebagai pengingat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan serta melakukan 3T (tracing, testing, dan treatment). Bukan untuk menimbulkan kepanikan.

“Saat ini, jumlah testing dan tracing kita pun sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan November tahun lalu. Tingkat vaksinasi kita juga sudah di atas 60 persen, dibanding tahun 2020 di saat program vaksinasi belum berjalan,” beber Luhut.

Komandan PPKM Jawa Bali ini juga mengingatkan pentingnya disiplin protokol kesehatan dengan dukungan implementasi PeduliLindungi dalam penanganan Covid-19, termasuk dalam menghadapi varian baru Corona.

Baca juga : 5 Kota Di Luar Jawa Bali Siap Terapkan Aplikasi Peduli Lindungi

“Kita hanya perlu waspada dan berjaga-jaga, dengan kembali mengetatkan penerapan protokol kesehatan yang sudah mulai terlihat abai ini,” pungkasnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.