Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kepala Badan Geologi Bantah Tak Berikan Peringatan Dini Letusan Gunung Semeru

Minggu, 5 Desember 2021 16:50 WIB
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono (Foto: Istimewa)
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eko Budi Lelono membantah pihaknya tidak memberikan peringatan dini atau early warning kepada masyarakat Gunung Semeru mengalami erupsi pada Sabtu (4/12).

Menurutnya, pengamat di Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) sudah menyampaikan peringatan terjadinya erupsi awan panas guguran.

"Jangan lupa, kami mengawasi Gunung Semeru 24 jam sehari," tegas Eko dalam konferensi pers, Minggu (4/12).

Ia mengklaim tim pemantau telah memonitor sejumlah erupsi awan panas guguran, sebelum terjadi erupsi besar.

Baca juga : Presiden Jokowi Perintahkan Jajarannya Gercep Tangani Dampak Erupsi Gunung Semeru

Perkiraan awal dugaan besarnya volume erupsi ikut didorong oleh curah hujan.

“Ini perkiraan awal kami. Kami sedang mencari bukti-bukti di lapangan. Kubah lava di kawah Semeru memang tidak stabil,” jelasnya.

Eko meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi bahaya Gunung Semeru. Mengingat saat ini, gunung berapi tersebut masih berada di level 2 alias waspada.

"Kami meminta masyarakat tidak beraktivitas di wilayah Gunung Semeru, paling tidak jarak 1 km dari guguran, walaupun erupsi telah terjadi," kata Eko.

Baca juga : Segera Ke Lumajang, Menko PMK Gercep Koordinasikan K/L Tangani Bencana Semeru

Masyarakat pun harus mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembang dan Besuk Stan.

Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Andiani mengatakan, guguran susulan awan panas di Gunung Semeru masih terus terjadi.

“Semenjak kejadian guguran awan panas di Sabtu (4/12) sore, guguran awan panas masih terjadi pada hari ini,” ujarnya.

Andiani mengatakan, ada ancaman lain setelah erupsi. Yaitu lemparan batu pijar di wilayah puncak. Namun, material lontaran dengan ukuran abu itu bisa tersebar lebih jauh, mengikuti kecepatan dan arah angin.

Baca juga : Penting Tahu, 7 Cara Mencegah 6 Penyakit Akibat Asap Dan Debu Vulkanik Letusan Gunung Berapi

Ancaman juga bisa datang dari kubah atau ujung lidah lava ke sektor tenggara dan selatan dari puncak. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.