Dark/Light Mode

Bahas NFT Dan Blockchain, Kominfo Gelar Obral Obrol Literasi Digital

Jumat, 18 Februari 2022 15:04 WIB
Acara Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) yang digelar Kementerian Kominfo. (Foto: Dok. Kominfo)
Acara Obral Obrol Literasi Digital (OOTD) yang digelar Kementerian Kominfo. (Foto: Dok. Kominfo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Program Literasi Digital, mengadakan kegiatan baru, Obral Obrol Literasi Digital (OOTD), dengan tema perdana “Dunia NFT dan Blockchain”, Kamis (17/2). Kegiatan OOTD ini disiarkan melalui live streaming di YouTube Siberkreasi dan Facebook Page Siberkreasi.

OOTD perdana ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Dennis Adhiswara, Syamnas dari IDNFT, dan Bhredipta Socarana dari Indonesia Youth IGF. Tujuan kegiatan OOTD yakni memberikan pengetahuan kepada masyarakat terkait dengan NFT, blockchain, dan Web 3.0, serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perkembangan dunia digital yang begitu cepat.

Baca juga : KSP: Pemindahan IKN Kuatkan Komitmen Toleransi Di Indonesia

Dennis bercerita tentang pengalamannya saat berselancar di NFT. Menurut Dennis, NFT bukan tempat yang cocok jika digunakan untuk mencari cuan. NFT adalah tempat yang cocok untuk berkarya, mengasah skill digital, dan belajar hal baru. Secara sederhana, NFT dan Blockchain ibarat pencatatan keluar masuk warung.

“Setiap warung pasti memiliki pencatatan setiap pengeluaran dan pemasukan. Pencatatan inilah yang disebut dengan blockchain. Blockchain adalah pencatatan transaksi berbasis digital dan seperti namanya adalah block, maka pencatatan setiap transaksi ini akan di-copy dan tersimpan di bagian blockchain, sehingga kesempatan untuk pemalsuan data transaksi sangatlah susah. Sebab, setiap transaksi akan disamakan dengan data transaksi lainnya,” ungkap Dennis.

Baca juga : Menkominfo Dorong Pers Adaptasi Teknologi Digital

Selanjutnya, Syamnas memberikan materi tentang IDNFT, yang merupakan komunitas NFT terbesar di Indonesia, sebagai tempat kreator kreatif belajar, berjejaring, dan berkarya dengan ekosistem NFT. “IDNFT memiliki member discord lebih dari 5.700 dan terus bertambah, dengan keaktifan 300-700 member setiap harinya," ungkap Syamnas.

Paparan terakhir diberikan Bhredipta Socarana. Kata dia, blockchain adalah metode penyimpanan data secara multipihak yang menjaga integritas data. Konsep kunci blockchain ada 4, yaitu immutable, decentralized, transparent, dan real time.

Baca juga : Penggunaan Teknologi Informasi Harus Diberangi Penguatan Literasi

“Dalam kehidupan sehari-hari, blockchain di luar negeri sudah digunakan sebagai sistem pemungutan suara hingga distribusi makanan dalam World Food Program. Ini harus diiringi dengan pengelolaan data. Di sinilah peran blockchain sebagai pengelolaan data, yang memiliki 4 sifat yakni immutable, decentralized, transparent, dan real time. Dengan blockchain, kita bisa tahu penipuan transaksi. Sebab, semuanya tercatat rapi, setiap pertukaran data juga tercatat. Di NFT yang menang bukan yang kaya, tapi yang banyak riset,” tutup Bhredipta. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.