Dark/Light Mode

Menteri Siti Paparkan 3 Isu Prioritas Dalam Pertemuan EDM-CSWG G20

Rabu, 2 Maret 2022 08:31 WIB
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar dalam acara Kick Off G20 on EDM-CSWG ini, Selasa, (1/2).
Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar dalam acara Kick Off G20 on EDM-CSWG ini, Selasa, (1/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mulai melakukan pertemuan G20 dengan Deputi Lingkungan dan Kelompok Kerja Keberlanjutan Iklim (EDM-CSWG).

Sebagai presidensi G20, pertemuan ini sangat strategis bagi Indonesia untuk menunjukan kepada dunia, kekuatan Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan pengendalian iklim yang berkelanjutan.

“Kita tunjukan bahwa Indonesia memiliki arti bagi dunia, terutama dalam konteks Environment and Climate Sustainability, karena kita bangsa pekerja, pemikir, antisipatif, inovatif, dan responsif,” ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar dalam acara Kick Off G20 on EDM-CSWG ini, Selasa, (1/2).

Baca juga : Jamal Mirdad Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Penipuan Jual Beli Rumah

Menteri dua periode ini mengatakan, semua keberhasilan kerja sektor lingkungan, kehutanan dan pengendalian perubahan iklim di Indonesia bukan hanya hasil kerja Kementeriannya saja, melainkan hasil kerja keras semua pihak, unsur- unsur struktur negara dan elemen bangsa, seperti, eksekutif, legislatif, yudikatif, masyarakat, akademisi, aktivis, jurnalis, dunia usaha, komunitas, masyarakat adat, juga dukungan kerja sama yang baik negara sahabat dan multilateral.

Siti menjelaskan, bahwa Forum G20 merupakan forum yang sangat penting bagi Indonesia untuk mengajak seluruh dunia bahu membahu, saling mendukung untuk pulih, serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan akibat pandemi Covid-19. Hal ini penting karena negara-negara G20 merupakan kekuatan dunia yang dominan yang tentu saja memiliki kekuatan dan kemampuan menjawab tantangan tersebut.

“G20 menguasai sekitar 80 persen perekonomian dunia dan menghasilkan sekitar 80 persen emisi gas rumah kaca global, menghasilkan marine plastic litter, serta menjadi kekuatan untuk menjawab dan mengatasi tantangan tersebut,” tuturnya.

Baca juga : Mendefinisikan Islam Secara Benar (2)

Dalam Kick Off G20 on Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) ini, Siti membahas tiga isu prioritas dalam pelaksanaan G20 nanti. Pertama, mendukung pemulihan yang berkelanjutan (supporting more sustainable recovery). Kedua, Peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing land-and sea-based actions to support environment protection and climate objectives) dan  Ketiga, Peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing resource mobilization to support environment protection and climate objectives).

Kemudian, tiga isu prioritas dan misi-misi utama EDM-CSWG ini akan dibahas dan dirumuskan menjadi komitmen kolektif G20 melalui adopsi suatu Communiqué melalui pembahasan substansi dan elemen dari Communiqué yang akan diselenggarakan dalam tiga pertemuan tingkat Deputi/Direktur Jenderal Anggota G20 secara berurutan  mulai dari Yogyakarta pada 21 – 24 Maret 2022; Jakarta pada 19 – 21 Juni 2022; dan Bali pada 29 – 30 Agustus 2022.

“Indonesia memandang pertemuan ini sangat penting untuk memastikan bahwa komitmen-komitmen tersebut dipenuhi melalui kebijakan dan aksi-aksi nyata. Leading by examples oleh seluruh negara G20 dan akan akan menjadi contoh bagi negara-negara lain,” tegas Siti.

Baca juga : Pertamina Ajak Perusahaan Global Aksi Nyata Dalam Call Meeting B20

Dalam pertemuan EDM-CSWG ini, Pemerintah Indonesia  akan membawa misi penguatan kerja sama global untuk bisa menghasilkan kesepatan dan aksi nyata terhadap topik-topik EDM. Selain itu, untuk mendukung isu prioritas pada Climate Sustainability Working Group (CSWG) telah dilakukan rangkaian study sebagai basis pembahasan bagi penyusunan Communiqué/Deklarasi tingkat Menteri.

Rangkaian pertemuan EDM-CSWG tidak hanya akan dihadiri oleh anggota G20. Pemerintah Indonesia juga turut mengundang Spanyol sebagai negara undangan permanen, Belanda, Singapura, Fiji, Belize, Senegal, Rwanda, dan Uni Emirat Arab. Fiji menjadi representasi negara berkembang dan negara kepulauan, sedangkan Belize, Senegal, Rwanda, sebagai representasi kemajukan negara-negara di Benua Afrika. Selain negara, sejumlah organisasi internasional juga akan terlibat dalam pertemuan ini antara lain UNEP, FAO, IFAD, UNDP, dan ASEAN.

Menteri dari Partai NasDem ini pun mengajak partisipasi aktif semua pihak dalam berbagai agenda G20 pada umumnya, dan agenda perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam yang berkelanjutan pada khususnya. “Marilah kita dan seluruh dunia bahu membahu dan berkolaborasi. Dari Indonesia, dunia pulih bersama,”pungkasnya. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.