Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Gandeng 21 Pelaku Usaha Peternakan, Kementan Genjot Produksi Dan Ekspor

Rabu, 9 Maret 2022 16:42 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah saat menyaksikan penandatanganan kerja sama Program Prioritas pada Rakorteknis Ditjen PKH Kementan, di Tangerang, Selasa (8/3)/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan Nasrullah saat menyaksikan penandatanganan kerja sama Program Prioritas pada Rakorteknis Ditjen PKH Kementan, di Tangerang, Selasa (8/3)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong pelaku usaha bidang peternakan bersama-sama memperkuat produksi guna penyiapan ketersediaan pangan dan meningkatkan ekspor. 

Hal tersebut disampaikan saat menyaksikan Penandatangan Naskah Kerja Sama Program Super Prioritas pada Rapat Koordinasi Teknis Nasional (Rakorteknas) Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan di Tanggerang, Selasa (8/3).

“Kita tahu ketersediaan pangan cukup, namun kita perlu menunjukkan keberadaan sentra-sentra produksi, sehingga masyarakat mudah mengaksesnya,” kata SYL. 

Dia berharap kepada pelaku usaha agar bekerja sama untuk meningkatkan produksi dan ekspor komoditas peternakan.

Lebih lanjut, SYL mengatakan, dalam konteks penguatan produksi pangan, sekaligus mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing produk, maka pada tahun 2022 Kementan melanjutkan Program Super Prioritas Pertanian pengembangan kawasan berbasis Korporasi Petani, dengan meningkatkan investasi di sektor pertanian baik pada sisi hulu maupun hilir. 

Baca juga : Golkar Kota Bandung Ajak Semua Pihak Tekan Kekerasan Seksual

“Saya minta ekspor diperbanyak, Agustus ada Merdeka Ekspor. Petakan daerah yang berpotensi, pergunakan KUR. Negara ini cukup, tinggal memerlukan kebersamaan semua pihak," jelas SYL. 

Seperti diketahui, ekspor kumulatif sektor pertanian tahun 2021 mencapai Rp 625,04 triliun atau meningkat 38,69 persen dibandingkan tahun 2020. 

“Kami memberikan apresiasi atas capaian peningkatan ekspor sektor pertanian yang menunjukkan kinerja menggembirakan,”ucap SYL.

Untuk merealisasikan target ekspor tersebut, dibutuhkan sinergitas dengan semua pihak. “Saya meminta Ditjen PKH agar segera mengimplementasikan Programnya, yaitu (1). Pengembangan sapi model Tapos; (2). Korporasi kambing/domba; dan (3). Pengembangan sarang Burung Walet (SBW) terintegrasi,” pinta SYL.

Sementara, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah menyampaikan, Program Pengembangan Sapi Model Tapos, merupakan investasi pelaku usaha, yang dalam pengembangannya akan disinergikan dengan kewenangan, kebijakan, program pemerintah (APBN) dan Skim Pembiayaan lainnya (KUR). 

Baca juga : Peringati Hari Perempuan Internasional, Kesetaraan Gender Terus Diperjuangkan

Terkait pengembangan Sarang Burung Walet, di tahun 2022 kegiatan akan difokuskan pada intervensi terkait pengolahan dan pemasaran di provinsi Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara.

Sedangkan untuk Desa Korporasi Kambing/Domba, Nasrullah mengatakan, program ini merupakan investasi pelaku usaha (masyarakat atau swasta). 

Maka nantinya akan didukung oleh pemerintah pusat dan daerah, melalui fasilitasi KUR dan juga untuk mendapat kemudahan dalam ekspor, sekaligus diharapkan dapat menumbuhkembangkan mitra potensial disekitarnya dalam pengembang usaha yang saling menguntungkan.

“Kami akan mengimplementasikan Pengembangan Korporasi Kambing dan Domba ini di Provinsi Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Kalimantan Utara, dan Nusa Tenggara Barat,” jelas dia. 

Dalam kegiatan Raktorteknas ini, dilakukan Penandatanganan Naskah Kerja Sama Program Super Prioritas Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan dilaksanakan oleh 21 Pelaku Usaha untuk komoditas sapi, kambing dan domba, serta walet. 

Baca juga : KPK Perpanjang Masa Penahanan Dua Konsultan Pajak PT Gunung Madu Plantations

Hal ini sebagai wujud Sinergi dan Komitmen dalam pencapaian target pembangunan peternakan dan kesehatan hewan nasional.

Penandatanganan MoU tersebut dilaksanakan secara simbolis diwakili oleh delapan pelaku usaha. 

Adapun beberapa pelaku usaha yang melakukan penandatanganan adalah PT Asia Beef Bio Farm Indonesia dan PT Sulung Ranch, sebagai perwakilan kerja sama yang mendukung Program Program Pengembangan Sapi Berbasis Integrasi Sapi-Sawit dan Padang Penggembalaan.

Kemudian, Bulungan Mandiri Farm dan PT Agro Investama sebagai perwakilan kerja sama yang mendukung Program Pengembangan Korporasi Kambing Domba. Serta Pemda Kabupaten Minahasa Selatan, dan CV Ading Walet sebagai perwakilan kerjasama yang mendukung Program Pengembangan Sarang Burung Walet.

Selain penandatanganan antara pemerintah dengan pelaku usaha, pada acara ini juga dilakukan penandatanganan Pengembangan Kerja Aama Investasi di Bidang Peternakan antara PT Baladna Food Industries (Qatar Q.P.S.C) dengan PT Berdikari senilai 500 juta dolar AS. Dan penandatanganan kerja sama dengan perbankan untuk fasilitasi pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan PT BNI. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.