Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tingkatkan Kualitas Guru Di Kota Tarakan, Implementasi Kurikulum Merdeka Kian Diminati

Jumat, 11 Maret 2022 14:18 WIB
Mendikbudristek Nadiem Makarim. (Foto: Humas Kemendikbudristek)
Mendikbudristek Nadiem Makarim. (Foto: Humas Kemendikbudristek)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengulas implementasi Kurikulum Merdeka melalui dialog dengan 41 Calon Guru Penggerak (CGP) se-Kota Tarakan dan warga SDN 034 Kota Tarakan, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kalimantan Utara.

Nadiem bilang, Kurikulum Merdeka dan Aplikasi Merdeka Mengajar telah diluncurkan sebagai terobosan Merdeka Belajar Episode Kelima Belas.

Sekolah tidak akan dipaksa, namun diberikan opsi untuk memilih apakah menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum Darurat ataupun Kurikulum yang sudah disederhanakan dengan menggunakan fitur-fitur baru yang luar biasa itulah Kurikulum Merdeka.

Baca juga : HUT Ke-24, PT Gag Nikel Implementasikan 8 Program Pemberdayaan Masyarakat

Ia juga mengajak para guru agar kenal lebih jauh dengan Kurikulum Merdeka dan terus semangat meningkatkan kreativitas pembelajaran melalui materi-materi yang ada dalam platform tersebut.

"Saya mendorong para guru yang saya banggakan di seluruh Indonesia, termasuk Calon Guru Penggerak untuk segera mengunduh Platform Merdeka Mengajar," kata Menteri Nadiem, seperti keterangan yang diterima RM.id, Jumat (11/3).

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo yang mendampingi Menteri Nadiem menambahkan, implementasi Kurikulum Merdeka bukanlah pelatihan berjenjang dari atas.

Baca juga : Puan Maharani Dukung Modernisasi Pabrik Petrokimia

"Banyaknya lapisan dari Kemendikbudristek, kemudian pemerintah daerah, lalu ke guru menyebabkan distorsi informasi," jelas Anindito.

Langkah konkret yang telah dilakukan dari Kemendikbudristek adalah menyediakan materi pembelajaran berkualitas yang dapat diunduh secara gratis melalui platform aplikasi Merdeka Mengajar.

"Tidak akan ada lagi distorsi informasi karena terlalu banyak perantara. Karena ibu dan bapak guru sekarang bisa mendapatkan informasi yang bermanfaat secara langsung melalui Platform Merdeka Mengajar, kapan pun dan di mana pun," tegas Anindito.

Baca juga : Menpora Pastikan Keterlibatan Perguruan Tinggi Dalam Implementasi DBON

Ditambahkannya, peran guru adalah berpartisipasi aktif mengunduh dan menggunakan aplikasi Merdeka Mengajar untuk mendukung pembelajaran.

"Selain itu, kami mendorong adanya peran Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) untuk memfasilitasi terbentuknya kelompok belajar di antara guru untuk dapat saling berdiskusi dan memecahkan masalah bersama," terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.