Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bebaskan Sumbawa Dari Rabies, Kementan Kukuhkan Kader Siaga

Senin, 14 Februari 2022 07:38 WIB
Launching Relawan Kader Siaga Rabies di Sumbawa, NTB, Kamis (10/2)/Ist
Launching Relawan Kader Siaga Rabies di Sumbawa, NTB, Kamis (10/2)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) mengukuhkan Kader Siaga Rabies (KASIRA) Tahun 2022, sebagai upaya akselerasi pembebasan Rabies berbasis partisipasi dan pemberdayaan masyarakat khususnya di Pulau Sumbawa (10/2).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah mengatakan, keberadaan KASIRA diharapkan mampu meningkatkan sinergitas unsur puskeswan, puskesmas, dan instansi terkait dalam meningkatkan motivasi dan komitmen kader, serta mendorong implementasi konsep One Health. 

Harapannya, strategi pengendalian rabies dapat dilaksanakan secara efektif, sebagai bentuk dukungan menuju "nol kematian manusia akibat rabies pada tahun 2030".

“Kita kukuhkan Kader Siaga Rabies Tahun 2022 sebagai upaya akselerasi pembebasan Rabies, khususnya di Pulau Sumbawa”, kata Nasrullah.

Dia menjelaskan, idealnya KASIRA ada di setiap desa dan kecamatan. Sejak tahun 2021, Ditjen PKH Kementan telah membentuk KASIRA di 5 kabupaten/kota, di 5 kecamatan dengan masing-masing kecamatan terdiri dari 5 desa terpilih yang memiliki kasus rabies tertinggi di Pulau Sumbawa.

KASIRA merupakan lembaga nonformal yang dibentuk di tiap desa dengan melibatkan peran aktif masyarakat lokal yang terdiri dari berbagai unsur, yaitu: aparat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kader Posyandu dan pemburu yang memanfaatkan anjing untuk mendapatkan hewan buruannya.

Baca juga : Dukung Pertanian Ramah Lingkungan, Kementan Kembangkan Pupuk Organik

KASIRA merupakan hasil adopsi dan replikasi program pembebasan Rabies di Kabupaten Sukabumi yang telah diinisiasi oleh LPPM IPB.

“Saat ini kita modifikasi dan sesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah,” ujar Nasrullah.

Pengukuhan KASIRA nasional tahun ini dilaksanakan di Kota Mataram, NTB pada hari Rabu, 9 Februari 2022 yang dihadiri oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kepala Dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan di 20 provinsi se- Indonesia. 

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Syamsul Ma’arif saat ditemui di lokasi acara mengatakan, pembentukan KASIRA dimulai dengan sosialisasi, yang dilanjutkan dengan pembentukan kader dan bimbingan teknis bagi para kader.  

Sebagai bentuk apresiasi bagi para kepala daerah di Pulau Sumbawa atas terbentuknya KASIRA di wilayahnya, maka dilaksanakan pengukuhan. 

Pembentukan KASIRA di 5 wilayah percontohan di Pulau Sumbawa ini dapat menjadi katalisator dikembangkannya KASIRA di wilayah lain.  

Baca juga : Teja Keberatan Susunan Pemain Baru Ditentukan 5 Jam Sebelum Tanding

Peran aktif Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kesehatan, Perguruan Tinggi dan kader sangat mempengaruhi keberlangsungan kelembagaan ini di masyarakat. 

Dia berharap, keberadaan KASIRA akan mampu mempercepat proses pelaporan kasus dan respon, meningkatkan cakupan vaksinasi anjing, memperluas penyebaran informasi, serta meningkatkan pengetahuan sikap dan praktik masyarakat dalam pemeliharaan Hewan Penular rabies (HPR) yang memenuhi kaidah kesejahteraan hewan, sehingga mensupport program pengendalian rabies.  

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), di tempat terpisah  menyampaikan, Rabies bukanlah penyakit baru dalam sejarah perabadan manusia.

Namun, kasus Rabies ini bisa berdampak pada kematian manusia, bahkan juga berdampak terhadap perekonomian. 

Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021, secara global, beban ekonomi akibat rabies yang diperantarai anjing diperkirakan mencapai 8,6 miliar dolar AS per tahun. 

Menurutnya, keterlibatan berbagai sektor melalui kolaborasi One Health terutama penyuluhan kepada masyarakat, tentang kesadaran dan kampanye vaksinasi, tidak melepasliarkan anjing peliharaan, serta pertolongan pertama kasus gigitan sangat penting sebagai upaya mengurangi kasus terkait penyakit rabies. 

Baca juga : Susan Sameh, Dilecehkan Kru Film

"Jika kasus gigitan anjing diduga rabies berkurang, maka kerugian ekonomi yang ditimbulkannya juga dapat ditekan”, kata Menteri SYL. 

“Hingga saat ini kita akan terus berupaya untuk membebaskan Indonesia dari penyakit Rabies,” pungkasnya.

Sementara Gubernur NTB Zulkieflimansyah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan yang telah menjadikan Pulau Sumbawa sebagai pilot project pemberantasan rabies, melalui penguatan pemberdayaan masyarakat. 

"Kejadian rabies mungkin dianggap sepele bagi sebagian orang. Namun sebenarnya hal ini dapat berdampak besar bagi sektor lain jika tidak ditangani dengan baik. Misalnya, event internasional yang rencana akan diselenggarakan di NTB yaitu MotorGP Mandalika dan "Motorcross" di Lombok Tengah,“ kata Zulkieflimansyah.

Untuk itu, marilah kita saling bekerja sama untuk memberantas rabies dari Bumi Nusa Tenggara Barat. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.