Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Rektor Unhan Paparkan Biodefense Di WHO

Kamis, 21 April 2022 16:15 WIB
Rektor Unhan Laksdya TNI Prof Amarulla Octavian (tengah) menghadiri Technical Expert Meeting for Establishing Health Emergencies Operational Readiness Training Hub WHO, di Jenewa, Swiss, Kamis (21/4). (Foto: Dok. Unhan)
Rektor Unhan Laksdya TNI Prof Amarulla Octavian (tengah) menghadiri Technical Expert Meeting for Establishing Health Emergencies Operational Readiness Training Hub WHO, di Jenewa, Swiss, Kamis (21/4). (Foto: Dok. Unhan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Laksdya TNI Prof Amarulla Octavian, sebagai Ketua Delegasi Indonesia, menghadiri Technical Expert Meeting for Establishing Health Emergencies Operational Readiness Training Hub Badan Kesehatan Dunia (WHO), di Jenewa, Swiss, Kamis (21/4). Turut hadir sebagai anggota delegasi adalah pejabat PTRI, Dekan Fakultas Farmasi Militer, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Militer, Direktur Kesehatan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan pejabat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Pertemuan antar ahli kesehatan sedunia tersebut juga diikuti delegasi dari Ethiopia (perwakilan dari Afrika), Norwegia (perwakilan dari Eropa). serta WHO perwakilan Asia Tenggara dan WHO perwakilan Indonesia. Seluruh delegasi memaparkan kemajuan penanganan Emergency Medical Readiness di negara masing-masing. Saling bertukar pengetahuan dan berbagi pengalaman dalam manajemen kesehatan pada situasi darurat ketika terjadi bencana dan pandemi.

Baca juga : Pengamat: Sektor Pertanian Mampu Kendalikan Inflasi Indonesia Di Bawah 3 Persen

Seperti keterangan resmi Unhan, delegasi Indonesia memaparkan konsep pelatihan Emergency Medical Team sebanyak 7 modul untuk diterima sebagai standar internasional. Pusat Krisis Kesehatan (Kemenkes) dinilai memegang peran penting dalam manajemen kesehatan di Indonesia. Direktur WHO Emergency Preparedness Nedret Emiroglu menilai pentingnya Pusat Krisis Kesehatan untuk negara-negara di dunia.

Rektor Unhan memaparkan kesiapan kampusnya menjadi Pusat Pelatihan Emergency Medical Team (EMT) sesuai standar WHO untuk kepentingan nasional dan regional. Pentingnya Biodefense untuk mengantisipasi pandemi berikutnya atau mengatasi bahaya Weapon of Mass Destruction (WMD) merupakan kurikulum penting dalam pelatihan nantinya. Biodefense memiliki komponen Biointelligence dan Biosecurity yang dapat dijabarkan dalam beberapa modul pelatihan.

Baca juga : Pengamat: Sektor Pertanian Mampu Kendalikan Inflasi Indonesia

Sebelum pertemuan tersebut, delegasi Indonesia mendapat kesempatan meninjau fasilitas EMT di Turin, Italia. Kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk berdiskusi dengan para pakar, mekanisme, dan prosedur pelatihan.

Sebagai tindak lanjut pertemuan di Jenewa, dalam waktu dekat Tim WHO akan melakukan peninjauan fasilitas, sarana, dan prasarana Unhan. Pertemuan juga membahas kesempatan para Kadet Mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Militer dan Fakultas Farmasi Militer Unhan untuk melaksanakan penelitian bersama para pakar kesehatan WHO. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.