Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Optimalkan Pengembangan Kawasan, Mentan Ajak Bangkitkan Kedelai Nasional

Sabtu, 23 April 2022 23:32 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Istimewa)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan beberapa langkah untuk memacu produksi kedelai lokal. Hari Kamis (21/4) dilakukan  pertemuan Percepatan Pengembangan Kegiatan kedelai dan Evaluasi Kegiatan Tanaman Pangan yang juga di hadiri Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih di 14 Provinsi sentra kedelai.

Bebarengan dengan acara buka bersama, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Limpo yang hadir memberikan arahan pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa peluang untuk mengembalikan kejayaan kedelai lokal harus sitangani serius.

"Salah satu yang dijanjikan oleh Allah SWT dalam bulan Ramadan adalah dikabulkannya doa kita. Termasuk hari ini kita niatkan kedelai menjadi bagian dari kehidupan kita , yang kurang lebih 15 tahun tergantung kepada negara lain," kata Mentan.

"Nafas yang baik hanya bisa baik kalau kita ada makanan. Belum selesai bencana Covid kita dihantam oleh climate change, bencana dimana mana. Ujungnya adalah terganggunya produktivitas yang membuat harga kedelai anjlok. Dan berakibat para petani tidak tertarik untuk menanam kedelai," jelasnya.

Baca juga : Menkominfo Tegaskan Pembangunan IKN Kikis Kesenjangan

Selanjutnya, SYL berharap, semua pihak dari hulu hingga hilir selalu semangat dalam berjuang untuk membangkitkan kedelai Indonesia. Dengan situasi yang menguntungkan, saat ini harga kedelai lokal sangat menjanjikan dikarenakan harga kedelai impor melebihi harga kedelai lokal.

Hal ini menurutnya menjadi momen yang tepat untuk percepatan kebangkitan kedelai nasional. Sebagai informasi alokasi kegiatan pengembangan Kawasan kedelai tahun 2022 seluas 52.000 hektar di 16 Provinsi.

Kemudian, untuk menambah gairah petani menanam kedelai telah disetujui tambahan anggaran pengembangan kedelai melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) tahun 2022, seluas 300.000 ha di 14 provinsi.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan perlunya beberapa langkah percepatan dengan mengundang Dinas Pertanian daerah untuk segera mengusulkan calon petani dan calon lokasi (CPCL), kemudian dari BSPB juga perlu mendukung untuk proses sertifikasi benih kedelai.

Baca juga : Big Bang Jakarta 2022 Hidupkan Kembali Ekonomi Kreatif Tanah Air

Terkait peningkatan produksi kedelai, memang diperlukan percepatan adopsi teknologi budidaya kedelai yang terbarukan dari rata-rata produktivitas 1,5 ton per hektar bisa ditingkatkan menjadi 2-3 ton per hektar.

"Pada dasarnya  ketersediaan nasional untuk kedelai aman mencukupi kebutuhan nasional sekitar  200 sampai 250 ribu ton per bulan. Kami tentu perlu backup semua pihak supaya dapat meningkatkan produksi kedelai, baik dari sisi peningkatan produktivitas maupun luas panennya," jelas Suwandi.

Pola pengembangan kedelai saat ini dengan melibatkan offtaker untuk menjamin kepastian harga hasil panen petani.

"Mengingat keterbatasan anggaran Kementan jadi kita dorong juga petani supaya bisa memanfaatkan KUR. Di samping kita juga menggenjot penyediaan benih kedelai yang bermutu, kita kejar ke arah mendekati provitas ideal potensi Litbang yang bisa sampai 3 ton perhektar," tambah Suwandi.

Baca juga : BTS Ikut Dorong Pengembangan Layanan Bus Rapid Transit

Sementara itu, Kementan juga sudah mempersiapkan langkah antisipasi untuk menjaga stok pangan dalam bulan Ramadan hingga Lebaran. Dia menyebutkan, stok beras hingga akhir Mei 2022 diperkirakan 9,84 juta ton dengan telah memperhitungkan panen raya.

Pemerintah juga menjamin ketersediaan stok 12 komoditi pangan relatif aman menjelang Ramadhan hingga Lebaran Sebanyak 12 kebutuhan pangan pokok yakni beras, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, gula konsumsi, dan minyak goreng semua tersedia cukup aman.

Kementan telah memvalidasi data tersebut dan melakukan faktualisasi sampai ke lapangan dan juga mempersiapkan langkah kerja sama dengan stakeholder terkait untuk mendistribusikan pasokan komoditas pangan strategis dari daerah surplus ke daerah yang defisit. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.