Dark/Light Mode

Kinerja Tumbuh, ALFI Ajak Jaga Momentum Perbaikan Ekonomi Nasional

Selasa, 19 April 2022 17:18 WIB
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)
Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pelaku usaha logistik mengajak semua pihak untuk dapat menjaga momentum perbaikan perekonomian nasional ditengah situasi pandemi Covid-19 yang terus terkendali.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan, kinerja ekspor impor yang terus tumbuh hingga saat ini turut mendongkrak surplus perdagangan Indonesia.

"Akselerasi pemulihan perekonomian yang positif ini mesti sama-sama kita jaga. Pelaku logistik tetap optimistis kinerja ekspor impor akan semakin membaik ke depannya,” ujarnya di Jakarta, Selasa (19/4).

Baca juga : Bersama Atta, Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Bantu Bangkitkan Ekonomi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), neraca perdagangan pada Maret tahun ini surplus seiring kinerja ekspor yang tumbuh 29,42 persen dibandingkan bulan sebelumnya mencapai 26,5 miliar dolar AS dan impor yang tumbuh 32,02 persen mencapai 21,97 miliar dolar AS.

Menurutnya, kinerja logistik ekspor impor masih akan terus tumbuh hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri dan setelah itu akan mengalami fase penurunan sesaat lantaran masa libur Lebaran.

Di sisi lain, kata Yukki, antusiasme masyarakat untuk melakukan mudik pada musim Lebaran tahun ini juga sangat besar setelah dalam dua tahun terakhir tidak melakukan mudik.

Baca juga : Menteri LHK Ajak Jajarannya Fokus Pada Program Prioritas Nasional

Yukki menjelaskan, penurunan sesaat terhadap aktivitas logistik ekspor impor itu juga dipengaruhi adanya pengaturan atau pembatasan jam operasional dan ruas jalan yang bisa dilalui truk pengangkut logistik selama masa angkutan Lebaran tahun ini.

Namun diperkirakan kondisi penurunan aktivitas logistik itu hanya bersifat sementara, karena setelah (Libur Lebaran) itu akan normal kembali bahkan cenderung kembali naik.

"Saat menjelang Hari Raya Idul Adha pada awal Juli mendatang akan terjadi penurunan lagi. Namun estimasi tersebut harus mencermati dua hal yakni tetkait kondisi perang Rusia dan Ukrania, inflasi dan daya beli masyarakat setelah Hari Raya itu," tuturnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.