Dark/Light Mode

Grand Launching Program Talenta Digital 2022

Menkominfo: Pelatihan Akan Jangkau 200 Ribu Milenial

Rabu, 18 Mei 2022 15:30 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate usai menghadiri Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022, disiarkan secara langsung dari Hotel Marriott Yogyakarta, Selasa (17/5). (Foto: Istimewa)
Menkominfo Johnny G. Plate usai menghadiri Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022, disiarkan secara langsung dari Hotel Marriott Yogyakarta, Selasa (17/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berupaya mengikis kesenjangan talenta digital untuk intensifikasi transformasi digital nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika melaksanakan program Digital Talent Scholarship (DTS) dan Digital Leader Academy (DLA) untuk memenuhi kebutuhan talenta digital andal.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate mengatakan, program DTS tahun 2022 akan menjangkau 200 ribu milenial.

"Program ini akan menjangkau 200 ribu milenial dengan kurikulum untuk mencapai kecerdasan digital tingkat menengah atau intermediate digital skills yang dilakukan di tujuh akademi," ujarnya usai menghadiri Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022 yang disiarkan secara langsung dari Hotel Marriott Yogyakarta, Selasa (17/5).

Adapun tujuh akademi tersebut antara lain Fresh Graduate Academy, Digital Entrepreneurship Academy, Talent Scouting Academy, Government Transformation Academy, Temathic Academy, Professional Academy, dan Vocational School Graduate Academy.

Baca juga : Maung Bandung Susun Program Santai Di Awal Latihan

"Dan ditambah satu Digital Leadership Academy yang nanti akan menjangkau 550 peserta untuk pengambil kebijakan digital, yang terdiri dari unsur-unsur pejabat pemerintah dan pimpinan-pimpinan sektor privat," sambung Menteri Johnny.

Menkominfo berharap program DTS akan mendorong terciptanya talenta digital Indonesia yang secara merata. Sebab, Indonesia saat ini membutuhkan sekitar 600 ribu intermediate digital skills.                

"Namun yang dilakukan oleh pemerintah baru dalam jumlah 200 ribu intermediate digital skills. Sehingga kita membutuhkan dan saya mengajak perusahaan-perusahaan teknologi, baik perusahaan teknologi global maupun teknologi lokal Indonesia, ekosistem digital untuk bekerja bersama-sama mengisi kebutuhan talenta digital indonesia," ungkapnya.                

Johnny menyebutkan, program DTS telah dilakukan sejak tahun 2018. Saat ini, akselerasi transformasi digital mendorong Kementerian Kominfo menginisiasi dan melakukan kolaborasi lebih masif.                

Baca juga : Dukung Program Politik Cerdas Berintegritas KPK, Puan: Pelatihan Ini Dibutuhkan Parpol

"Kami harapkan bahwa para milenial Indonesia mengambil bagian secara aktif, program ini gratis. Sekali lagi, gratis. Ikutilah pendaftaran dan syarat-syaratnya sebagaimana yang sudah tertera di dalam program kita. Sehingga nanti Indonesia setidaknya sudah mulai menyiapkan talenta-talenta digital untuk menyongsong era transformasi digital," jelasnya.

Menkominfo menegaskan alumnus dan alumni dari program tersebut seluruhnya terdata dengan lengkap dan tersedia di aplikasi yang memungkinkan alumni terhubung dengan pencari kerja, yaitu Simonas.

"Sehingga ketika dibutuhkan Industri atau dunia kerja akan mudah mendapatkan pekerjaan," tandasnya.                

Johnny juga berharap dari sisi hilir pembangunan infrastruktur digital dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh putra-putri Indonesia. Maka dalam waktu yang bersamaan, kebutuhan talenta digital nasional juga terpenuhi.                

Baca juga : Menkominfo: 63 Persen Peserta DEA-DTS 2022 Perempuan

"Sekali lagi, setelah kebijakan pemerintah untuk membangun infrastruktur TIK upstream atau hulu secara besar-besaran. Di saat yang sama, saat ini juga pemerintah sedang melakukan pembangunan infrastruktur digital hilir berupa pusat-pusat data nasional," tegasnya.                

Melalui program DTS 2022, Kementerian Kominfo menargetkan bisa mencetak talenta digital yang memadai dan memiliki kualifikasi agar bisa memanfaatkan infrastruktur digital dengan produktif.

"Untuk mengisi itulah dibutuhkan ketersediaan talenta digital dalam jumlah yang memadai dan dalam kualifikasi atau kualitas yang memadai," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.