Dark/Light Mode

Menkominfo: Kreasi & Inovasi Wajib Pertimbangkan Moral

Kamis, 19 Mei 2022 12:43 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate saat menyampaikan Keynote Speech Unpacking the Metaverse: Akselerasi Transformasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan yang berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (18/5). (Foto: Istimewa)
Menkominfo Johnny G. Plate saat menyampaikan Keynote Speech Unpacking the Metaverse: Akselerasi Transformasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan yang berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (18/5). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengajak mahasiswa berkreasi dan berinovasi di Masa Peradaban Kreasi atau Age of Creations.

Dia menekankan, masa depan bukan hanya milik futurolog tapi juga milik semua orang yang memiliki mimpi dan bisa memanfaatkan teknologi terkini.

"There is nothing like a dream to create the future, begitulah Victor Hugo, seorang penyair klasik asal Prancis mendeskripsikan pentingnya mimpi, visi, dan imajinasi dalam membentuk masa depan," ujarnya saat menyampaikan Keynote Speech Unpacking the Metaverse: Akselerasi Transformasi Digital dalam Menyambut Teknologi Masa Depan yang berlangsung di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Rabu (18/5).

Baca juga : Menkominfo Pastikan Indonesia Tak Ketinggalan Perkembangan Metaverse

Menkominfo menegaskan masa depan akan menjadi milik semua orang yang mempunyai mimpi. "Kutipan tersebut menyadarkan kita, bahwa gambaran masa depan bukan hanya milik futurolog, namun milik kita semua yang mempunyai mimpi. Saat ini, kita tengah menjalani masa peradaban yang oleh para pemikir terdahulu hanya dianggap sebatas mimpi," terangnya.

Mengutip pemikiran James Arbib dan Tony Seba dalam publikasi yang berjudul “Rethinking Humanity”, Menteri Johnny mengupas masa peradaban kreasi yang akan dimasuki bersama.

"Mereka menjelaskan bahwa saat ini kita tengah berada di antara dua masa peradaban, yakni Masa Peradaban Ekstraksi (The Age of Extraction) yang akan segera kita tinggalkan, dan Masa Peradaban Kreasi (The Age of Creation) yang akan menjelang," jelasnya.

Baca juga : Terinspirasi Pogba, Milinkovic-Savic Siap Terima Pinangan MU

Menurut Menkominfo, Masa Peradaban Kreasi ditandai dengan perubahan kecenderungan untuk melakukan terobosan. Yang semula dilakukan dengan melakukan ekspansi geografis, menjadi mengandalkan peningkatan kemampuan teknologi, di antaranya dengan teknologi kunci artificial intelligence, precision biology, internet-of-things (IoT), blockchain, dan additive manufacturing.

Johnny menyebutkan, Masa Peradaban Kreasi mendasarkan pada sistem produksi yang terdesentralisasi, menghasilkan karakteristik infinite returns dan near-infinite supply.

"Dengan kondisi itu berpotensi akan membuka sejarah baru kehidupan manusia, yakni the age of freedom," ujarnya.

Baca juga : DEWG G20, Menkominfo Dorong Pembahasan Konektivitas Digital

Salah satu teknologi yang akan berkembang adalah Metaverse. Menurut Menkominfo, teknologi itu akan menjadi salah satu bentuk kreasi idea from the scratch dalam The Age of Creation ini.

Namun demikian, Johnny mengingatkan agar kreator dapat mempertimbangkan moral dan nilai yang berlaku di kalangan masyarakat Indonesia.

"Para kreator dapat membuat kreasi dan inovasinya sendiri dalam dunia Metaverse, seperti dengan avatar, tentu dengan bertanggung jawab serta sesuai dengan asas moral, norma, dan nilai yang berlaku," tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.