Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Antisipasi Penyebaran PMK, Kementan Imbau Peternak Ikuti Langkah Pencegahan

Kamis, 2 Juni 2022 10:53 WIB
Tenaga kesehatan hewan melakukan pemeriksaan penyakit pada sapi/Ist
Tenaga kesehatan hewan melakukan pemeriksaan penyakit pada sapi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan imbauan kepada masyarakat, khususnya para peternak untuk melakukan langkah pencegahan sebagai antisipasi penyebarluasan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Kesehatan Hewan Nuryani Zainuddin dalam Siaran Pers tertulisnya, Senin (30/5).

Nuryani mengatakan, beberapa langkah yang diimbau olehnya kepada para peternak di antaranya tidak memasukkan ternak baru, terutama dari daerah wabah dan membatasi lalu lintas orang yang keluar masuk lokasi kandang. 

"Bagi peternak yang hewannya sudah ada yang terinfeksi agar memastikan ternaknya tidak ke mana-mana. Tetap tinggal di kandang agar tidak menulari ke peternakan lain. Petugas akan memberikan obat hewan seperti vitamin untuk memulihkan kondisi tubuh ternak," ujar Nuryani.

Baca juga : Unit Pelaksana Teknis Kementan Siap Produksi Vaksin PMK

Dia menambahkan, penyemprotan kandang, kendaraan, peralatan dan perlengkapan kerja dengan disinfektan perlu dilakukan secara rutin. Kemudian peternak diimbau tidak menjual ternaknya yang sakit karena tingkat kematian pada hewan dewasa relatif rendah (1–5 persen), walau pada ternak berusia muda bisa lebih tinggi. 

Lebih lanjut, dia juga menyarankan agar para peternak melakukan upaya untuk meningkatkan imunitas ternak dengan memperbaiki mutu pakan dan memberikan terapi supportif, obat hewan seperti vitamin dan mineral. 

"Perlu diingat PMK bukan Zoonosis, namun sangat mudah menular ke sesama hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, domba, kambing dan babi serta hewan berkuku belah lainnya," ungkap Nuryani. 

Partikel virus ditemukan pada udara yang dihembuskan hewan terinfeksi, air liur, susu, urine, tinja, semen, cairan dari vesikel hingga cairan yang dikeluarkan saat ternak keguguran. 

Baca juga : 10 Ribuan Kader PKS Mau Putihkan Senayan

"Virus PMK dapat masuk ke tubuh hewan peka melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi terutama melalui aerosol, dan dengan benda-benda terkontaminasi seperti pakaian, sepatu dan kendaraan. Hal seperti ini peternak mesti tahu," paparnya. 

Nuryani juga mengimbau agar para peternak segera melaporkan kepada petugas peternakan setempat jika ada ternak yang menunjukkan gejala klinis mengarah pada PMK. 

Seperti muncul lepuh atau vesikel dan/atau erosi kulit di bagian hidung, lidah, bibir, di dalam rongga mulut baik di gusi maupun pipi bagian dalam, di sela kuku dan di ambing. 

Dia pun menjelaskan, tanda klinis lain yang sering ditemukan yakni demam sekitar 40°C, depresi, hipersalivasi atau keluarnya air liur secara berlebihan, penurunan nafsu makan dan berat badan serta produksi susu. 

Baca juga : Cek Perubahan Pola Perjalanan KRL Commuterline Di Sini, Jangan Sampai Salah Peron Di Manggarai

Menurutnya, peran dari para peternak untuk turut serta membantu mencegah penyebaran PMK dengan mengikuti petunjuk dan saran dari para petugas kita di lapangan akan sangat membantu keberhasilan penanganan PMK ini. Setelah vaksin datang, dalam waktu dekat kita akan lakukan vaksinasi," pungkas Nuryani.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.