Dark/Light Mode

Bicara Di Dewan HAM PBB

Mahfud MD Beberkan Rencana Aksi Indonesia Atasi Pandemi

Senin, 13 Juni 2022 23:32 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di The 50th Session of the Human Rights Council di Jenewa, Swiss, Senin (13/6). (Foto: Istimewa)
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di The 50th Session of the Human Rights Council di Jenewa, Swiss, Senin (13/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Dewan HAM PBB dapat memperbaiki kehidupan manusia pasca pandemi, yaitu dengan memastikan setiap orang memiliki hak yang setara dalam menghadapi Covid dan pandemi selanjutnya. Serta mempromosikan dialog dan kerjasama dalam memperkuat perlindungan HAM.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam pidatonya di The 50th Session of the Human Rights Council di Jenewa, Swiss, Senin (13/6).

Mahfud mengatakan, bahwa Indonesia telah meluncurkan National Human Rights Action Plan (Ranham) untuk tahun 2021 hingga 2025.

Baca juga : Silaturahmi Dengan Menag, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia Lapor Hasil Muktamar VI

"Rencana aksi ini berfokus pada pemenuhan dan perlindungan Hak Asasi Manusia bagi 4 kelompok target utama yaitu perempuan, anak-anak, orang dengan disabilitas, dan masyarakat adat," ujar Menko Polhukam.

Menko memaparkan pada kesempatan ini tentang keadaan di Indonesia, dimana 85 persen populasi telah mendapatkan jaminan Kesehatan, sebagai bagian dari target ketiga SDG hal ini akan terus ditingkatkan hingga mencapai 100 persen populasi.

Indonesia juga terus menurunkan angka kemiskinan ekstrem (exteme poverty) melalui berbagai program, termasuk pembangunan infrastruktur di seluruh nusantara. Indonesia mencanangkan untuk menghapuskan extreme poverty pada 2024.

Baca juga : Covid-19 Di Negara Tetangga Melonjak Lagi, Indonesia Masih Terkendali

"Indonesia juga meningkatkan akses rakyat kepada pendidikan, dengan terus mengalokasikan 20 persen APBN untuk pendidikan, dimana ini berdampak pada peningkatan drastis atas angka literasi nasional dan peningkatan kesetaraan gender dalam mengakses pendidikan,” ujar Mahfud.

Selanjutnya, disampaikan bahwa Indonesia tengah dalam proses meratifikasi Convention for the Protection of All Persons from Enforced Disappearance. Ratifikasi ini akan melengkapi 8 dari 9 instrumen utama perlindungan HAM internasional.

Mahfud mengusulkan dengan mengemukakan bahwa saat ini seluruh dunia masih menghadapi dampak multidimensi dari Covid-19, banyak dampak negatif dari Covid-19 bagi Hak Asasi Manusia dan bagi pembangunan.

Baca juga : Ceramah Di Amsterdam, Mahfud Ingatkan Indonesia Produk Ijtihad Ulama

"Pertanyaannya apa yang dapat dilakukan Dewan HAM PBB dalam memperbaiki kehidupan manusia pasca pandemi? pertama, Dewan HAM harus dapat memastikan setiap orang memiliki hak yang setara menghadapi Covid-19 dan pandemi selanjutnya," ungkapnya.

"Kedua, mempromosikan dialog dan kerjasama dalam memperkuat perlindungan HAM khususnya disaat krisis, ketiga, perlindungan dan pemenuhan hak perempuan harus terus dilakukan," harap Mahfud. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.