Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadapi Tantangan Global

Prabowo: Penting Negara Punya Pemimpin Bijaksana

Selasa, 14 Juni 2022 20:29 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. (Foto: Humas Kemhan)
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto. (Foto: Humas Kemhan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah persaingan global dan konflik yang melibatkan kepentingan negara besar, maka penting sebuah negara memiliki pemimpin bijaksana dan penuh kebajikan dalam mengelola geo politik.

Hal tersebut disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto di hadapan pejabat pertahanan dari Negara Asia-Pasifik saat memberikan sambutan Pembukaan forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 di Singapura, baru-baru ini.

Baca juga : Basarah: Cinta Agama & Cinta Negara Satu Tarikan Nafas!

Prabowo memaparkan, secara historis kawasan Asia Pasifik berabad-abad menjadi persimpangan imperialisme, adanya dominasi kekuatan besar, dan eksploitasi. Dan kemudian, saat terjadi perang dunia kedua, muncul dorongan gerakan kemerdekaan melawan imperialisme dan kolonialisme. 

“Pengalaman sejarah, khususnya yang terjadi di negara kawasan Asia-Pasifik membuat kita sangat sadar perlunya kepemimpinan yang bijaksana dan penuh kebajikan,” kata Prabowo dalam siaran pers biro Humas Setjen Kementerian Pertahanan, kepada  rm.id, Selasa (14/6). 

Baca juga : Bantu Go Global UMKM, Pertamina Ajak Mitra Binaannya Ke Turki

Prabowo menegaskan, Indonesia senantiasa mendukung tatanan internasional berbasis aturan. Karena Indonesia sangat terpengaruh terhadap tatanan baru yang diterapkan oleh kekekuatan besar tersebut. 

Oleh karena itu, Indonesia memilih untuk menjadi non aliansi. 

Baca juga : Deindonesianisasi Pemahaman Agama

“Kami memilih untuk tidak terlibat dalam aliansi militer apa pun. Ini terdengar, kadang-kadang, seperti we are sitting on the fence (tidak memilih sisi mana pun). Tetapi ini adalah keputusan di bawah kesadaran. Karena bagi kami, menghormati kepentingan semua kekuatan, semua negara tetangga, dan semua kekuatan besar di wilayah ini, adalah hal yang penting. Dan kami telah mencapai hal itu bersama dengan saudara-saudara kami di ASEAN," pungkasnya. ■PCG

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.