Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tantangan Berat Pemerintah
Kemiskinan Ekstrem Seperti Kerak Nasi, Susah Dikerok...
Rabu, 15 Juni 2022 08:00 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menargetkan tingkat kemiskinan ekstrem bisa mencapai nol persen pada 2024. Tentu saja, itu bukan tugas mudah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui, penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan tantangan sangat berat.
Kemiskinan ekstrem masih jadi pekerjaan rumah alias PR yang harus diselesaikan untuk menuju Indonesia Maju.
Baca juga : Menkominfo: Pemerintah Sediakan Program Stimulan Siapkan Talenta Digital
Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrem pada 2021 adalah 4 persen atau 10,86 juta jiwa. Sedangkan angka kemiskinan 26,5 juta atau 9,71 persen.
Jumlah kemiskinan ekstrem di Indonesia memang relatif kecil. Tapi, menurutnya, jumlah kecil itu tidak menjamin kemiskinan ekstrem lebih mudah diatasi. Justru yang kecil ini, disebut Muhadjir, adalah kerak dari piramida kemiskinan.
“Karena dia kerak, maka daya ungkitnya membutuhkan energi sumber daya yang ekstra,” ujar Muhadjir, saat launching Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 Tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, di Kantor Kemenko PMK, kemarin.
Baca juga : Antisipasi Omicron BA.4 Dan BA.5, Pemerintah Monitor Kapasitas RS-Obat
Tak susah-susah memberi contoh, Muhadjir mengibaratkan kemiskinan sebagai sepanci nasi. Sedangkan kemiskinan ekstrem, sebagai intip atau kerak dari nasi. Jumlahnya sedikit, tetapi untuk dikerok, lebih sulit.
“Mengerok intip jauh lebih sulit daripada mengambil nasi yang di atasnya. Walaupun nasinya banyak ambilnya mudah. Tapi kalau sudah jadi intip, itu sulit untuk dikerok,” jelasnya.
Diingatkan eks Mendikbud itu, untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, perlu daya ungkit yang ekstra keras. Dibutuhkan kerja sama dan kekompakkan dari semua unsur terkait.
Baca juga : Pemerintah Siap Lindungi Identitas Seluruh Pelapor
Keterpaduan dan sinergi program serta kerja sama antar kementerian/lembaga dan juga kekuatan di luar Pemerintah seperti organisasi filantropi bidang sosial kemasyarakatan, sangat diperlukan dalam membuat daya ungkit yang besar untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya