Dark/Light Mode

Menkes: Puncak BA.4 BA.5 Diramal Jatuh Antara Minggu Ketiga & Keempat Juli, 20 Ribu Kasus Sehari

Kamis, 16 Juni 2022 22:08 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Setkab)
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 di sejumlah negara, termasuk Indonesia mengalami peningkatan yang dipicu oleh Omicron varian BA.4 dan BA.5.

Untuk menekan laju penularan, pemerintah pun mengimbau masyarakat, agar tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.

”Pesan Bapak Presiden itu harus kita laksanakan. Tetap waspada, hati-hati. Di luar bisa buka masker. Tapi, begitu masuk ke dalam, kita harus tetap pakai masker. Atau kalau di luar banyak kerumunannya, pakai masker. Atau kalau kita merasa badan kita tidak sehat, ada yang kita lihat duduk/berdiri di sebelah kita, walaupun di luar, batuk-batuk, kita tetap pakai masker,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/6).

Baca juga : Jubir Kemenkes: 4 Pasien BA.4 Dan BA.5 Sudah Divaksin Lengkap, Malah Ada Yang Sudah 4 Kali Suntik

Pemerintah kini terus memonitor perkembangan kasus Covid-19 global dan pola penyebarannya.

“Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang (varian) BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi, kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti puncaknya 20 ribu per hari," jelas Menkes.

Dengan kasus konfirmasi harian sekitar 1.000 kasus per hari, Menkes menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih berada pada level 1.

Baca juga : Kadis Pariwisata Jakarta Mundur, Kepala BKD: Kemauan Sendiri

Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk.

“Kalau di-translate untuk penduduk Indonesia, sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama, dan Indonesia akan naik ke level 2,” ujarnya.

Puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada Juli mendatang.

Baca juga : BNPT Ajak Pemkab Temanggung Dan Perum Perhutani Lakukan Kontra Radikalisasi

“Puncaknya, satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ketiga dan keempat Juli. Kemudian nanti akan turun kembali. Pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut," papar Menkes.

"Yang kita perlu lihat, fatality rate-nya atau kematiannya itu jauh lebih rendah. Mungkin seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.