Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ke TimTeng Foto Bareng MBZ MBS

Luhut Membahas Wacana

Senin, 20 Juni 2022 07:59 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bertemu dengan residen Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan. (Foto: Instagram/lutuh.pandjaitan)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bertemu dengan residen Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan. (Foto: Instagram/lutuh.pandjaitan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak lelah untuk mendekati para investor. Yang terbaru, Luhut menemui Presiden Uni Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohamed bin Salman (MBS). Namun, yang dibahas Luhut dalam pertemuan itu baru sekadar wacana.

Melalui Instagram @luhut.pandjaitan, Luhut membagikan momen pertemuannya dengan MBZ dan MBS. Ada dua foto yang diunggahnya. Pertama, saat ngobrol berdua dengan MBZ. Kedua, saat bersama para pengurus PBNU berfoto bareng dengan MBS. Saat berfoto dengan MBS, Luhut terlihat kembali dirangkul oleh putra Raja Salman bin Abdul Aziz tersebut.

Dalam kunjungan kali ini, Luhut tidak berbicara secara konkret soal investasi. Dia hanya menceritakan sambutan dari MBZ dan MBS yang sangat hangat, karena menganggap Indonesia sahabat dekat.

Baca juga : Kementerian BUMN Dan Kementan Lakukan Pembenahan Bibit Pertanian

"Hubungan bisnis yang baik pasti didasari dengan persahabatan yang penuh rasa percaya. Itulah yang saya rasakan ketika saya berkunjung ke Arab Saudi dan UEA didampingi Ketum PBNU dalam rangka mempersiapkan agenda kunjungan Presiden ke Timur Tengah beberapa waktu ke depan," tulis Luhut, memberikan keterangan pada unggahan fotonya.

Luhut bercerita, isi diskusinya dengan MBS seputar rencana penambahan kuota haji Indonesia. Selain itu, ada juga komitmen dari Saudi untuk investasi di Ibu Kota Negara (IKN) baru hingga konservasi mangrove di Indonesia.

Luhut juga menawarkan MBS untuk memberikan sambutan di acara pertemuan pemuda dan mahasiswa Indonesia nanti. Kemudian, kepada MBZ, Luhut meminta agar pihaknya berkenan mendukung pembangunan Universitas NU di Yogyakarta.

Baca juga : Sebelum Lebaran, Stok Minyak Goreng Curah Kudu Melimpah Di Pasar

"Sebelum saya beranjak dari masing-masing tempat pertemuan, saya menawarkan kepada MBS untuk memberikan 'speech'-nya pada acara pertemuan pemuda dan mahasiswa di Indonesia nanti. Dan kepada MBZ, agar bersedia mendukung pembangunan gedung Universitas NU di Yogyakarta," kelas Luhut.

Luhut yakin, pidato MBS nanti akan memberikan motivasi kepada para pemuda Tanah Air. “Saya percaya bahwa segala hal baik yang saya dapatkan dari dua pertemuan ini semata-mata karena bentuk respect mereka terhadap Presiden Jokowi," tutur Luhut.

Kunjungan Luhut ini dalam rangka mempersiapkan agenda kunjungan Presiden Jokowi ke Timur Tengah dalam beberapa waktu ke depan. Luhut menilai, UEA dan Saudi sangat mendukung gelaran Presidensi G20 Indonesia yang akan diselenggarakan November mendatang. "Rasa percaya yang besar ini terlihat ketika Pangeran Mohamed bin Salman menyampaikan bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi akan menjadi agenda 'high profile' nantinya," tuturnya.

Baca juga : Bank DKI Gandeng Food Station Bangun Ekosistem Bisnis Pangan

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, Luhut belum berbicara konkret karena belum ada kepastian final investasi dari MBZ dan MBS di proyek IKN. MBZ dan MBS terlihat masih wait and see. Sebab, investasi sangat berkaitan dengan rencana jangka panjang. Untuk saat ini, mungkin sampai 2024, risiko politik bagi investor relatif tinggi.

"Wajar calon investor sekelas UEA masih wait and see dulu. Misalnya, tidak ada jaminan presiden yang baru akan lanjutkan proyek IKN setelah Pemilu 2024. Kemudian investor akan mencermati dinamika ekonomi global," ucap Bhima, saat dihubungi, tadi malam.

Selain itu, ada kekhawatiran resesi ekonomi berdampak ke Indonesia. Apalagi melihat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar yang cenderung melemah. Kemudian, ada masalah teknis seperti persiapan partner investasi di dalam negeri, kepastian hukum, hingga syarat yang lebih kompleks, misalnya standarisasi perlindungan lingkungan hidup.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.