Dark/Light Mode

Menteri Basuki Cek IPAL Krukut Untuk Kurangi Pencemaran Limbah

Sabtu, 25 Juni 2022 19:35 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan  ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Krukut, di Setiabudi, Jakarta, Sabtu (25/6).
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Krukut, di Setiabudi, Jakarta, Sabtu (25/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan ke Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Krukut di Setiabudi, Jakarta, Sabtu (25/6). 

Basuki datang untuk mengecek kondisi IPAL Krukut. IPAL skala perkotaan ini melayani zona 0 DKI Jakarta, meliputi kawasan Rasuna Said, Mega Kuningan, Jalan Jenderal Sudirman, SCBD, Senayan, Gatot Subroto, Manggarai, Guntur dan Setiabudi. IPAL ini juga melayani kawasan perkantoran Sudirman - Kuningan atau ekivalen sekitar 2.7 juta jiwa.

“Air limbah, baik black water maupun grey water, yang dihasilkan dari aktivitas domestik perlu diolah terlebih dahulu di IPAL sebelum air efluen dari IPAL tersebut dialirkan ke badan air penerima,” ujar Basuki.

Baca juga : Perpusnas Dukung Pengembangan Literasi Di Desa

Ia menjelaskan, IPAL Krukut berkapasitas 8.600 m3 per hari ini teknologinya menggunakan Moving Bed Biofilm Reactor (MBBR), yaitu air limbah diolah dengan menggunakan sistem aerasi dan media yang nantinya air hasil olahannya sudah aman untuk dikembalikan ke lingkungan sesuai dengan Peraturan Menteri LHK No. 68 Tahun 2016. 

Teknologi ini sama seperti IPAL Setiabudi. Nilai Biochemical Oxygen Demand (BOD) diturunkan dari 150-200 mg per liter menjadi di bawah 30 mg per liter, sehingga memenuhi baku mutu dan aman bagi lingkungan.

Dari total hasil olahan IPAL Krukut, 30 persen volume airnya diolah kembali untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan air non-konsumsi, seperti campuran semen untuk konstruksi, penyiraman tanaman dan flushing. 

Baca juga : Menteri Yasonna Kukuhkan Pengurus Persatuan Olahraga Pengayoman

Pengelolaan IPAL secara biologis, seperti MBBR ini pasti menghasilkan lumpur. Lumpur yang dihasilkan IPAL Krukut ini akan diolah lebih lanjut di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Pulo Gebang.

IPAL Krukut dibangun di atas lahan Stasiun Pompa Setiabudi seluas 1.200 m2. Semula lahan ini hanya berfungsi untuk memompa aliran air limbah dari perkantoran dan permukiman di zona 0. Di lokasi ini juga dibangun ruang edutainment untuk air limbah domestik serta rooftop cafe.

Menteri dua periode ini pun berharap dengan dikembangkannya IPAL skala perkotaan ini pencemaran badan air akibat air limbah domestik yang tidak terolah dapat dicegah, serta memberikan nilai tambah berupa air bersih untuk penyiraman taman-taman dan ruang publik kota.

Baca juga : Di Bimtek PDIP, Anak Buah Tito Bicara Penanganan Kemiskinan

Sementara Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Kementerian PUPR, Endra S. Atmawidjaja mengatakan, bahwa teknologi MBBR untuk pengolahan limbah domestik yang digunakan di IPAL Krukut akan menjadi salahsatu referensi bagi PUPR dalam penentuan jenis teknologi pengolahan air limbah di Kawasan IKN Nusantara. 

Selain mengurangi pencemaran, air yang sudah diolah dengan menurunkan nilai BOD, Nitrogen dan Phospor dapat ditampung dalam embung-embung untuk menunjang lansekap  Kawasan IKN Nusantara.â– 
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.