Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mentan Lantik Andi Nur Alam Syah Jadi Dirjen Perkebunan

Jumat, 1 Juli 2022 18:40 WIB
Andi Nur Alam Syah bersa istri usai dilantik Mentan Syahrul Yasin Limpo sebagai Direktur Jenderal, Perkebunan Kementan, Jumat (1/7). (Foto: Istimewa)
Andi Nur Alam Syah bersa istri usai dilantik Mentan Syahrul Yasin Limpo sebagai Direktur Jenderal, Perkebunan Kementan, Jumat (1/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mantan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) melantik Andi Nur Alam Syah menjadi Direktur Jenderal, Perkebunan, Jumat (1/7). Mantan Gubernur Sulsel ini menunjuk Direktur Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) ini bukan tanpa sebab.

Andi dinilai berhasil mengawal pembangunan mekanisasi pertanian modern yang berdampak nyata pada peningkatan produksi, ekspor dan kesejahteraan petani bahkan pertanian Indonesia menjadi satu-satunya sektor yang tangguh di masa pandemi Covid-19.

SYL mengatakan, program kerja Kementerian Pertanian (Kementan) tidak boleh lagi hanya berstrategi sama seperti apa yang dicapai selama ini. Kenapa? Karena tantangan pertanian adalah kebutuhan bangsa yang besar terkait dengan penyediaan pangan dan tentu saja harus bertahan di tengah krisis pangan global dan krisis energi. Sehingga penguatan pembangunan komoditas perkebunan adalah agenda prioritas untuk memperkuat akselerasi kemajuan pertanian.

"Tentu saja pejabat ini terpilih memiliki kapasitas yang cukup, prestasi yang baik selama ini dan mampu memecahkan masalah di sekitarnya. Saya berharap, kita harus lebih siap menghadapi tantangan-tantangan global yang ada dan ini tergantung pada kinerja pejabat di pertanian ini," imbau SYL saat memberikan arahan pada pelantikan tersebut.

SYL menambahkan pertumbuhan menjadi sangat penting karena kekuatan negara ini juga ada di perkebunan. Kalau perkebunan diurus oleh pejabat yang greget, tidak main main, lebih serius dan punya kinerja yang bagus bersama team work yang ada, mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.

Baca juga : Menhub Lantik Dirjen Perhubungan Darat Dan Laut Yang Baru

Serta memberi ruang bagi pengusaha untuk medapatkan nilai positif dari pertanian khususnya di sub sektor perkebunan, ini akan menjadi kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan kemajuan pertanian.

"Dirjen Perkebunan yang baru harus melakukan evaluasi. Tapi tidak boleh lama karena dia bukan orang baru di lingkungan pertanian. Sambil jalan sambil kerja tapi serius sambil disempurnakan apa yang belum dicapai dan yang bagus teruskan," tandasnya.

Sementara itu, Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah menuturkan, akselerasi pengembangan komoditas dari hulu ke hilir menjadi agenda prioritas yang harus diwujudkan. Hal ini direalisasikan dengan konsep pembangunan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integratif.

Yakni dengan mengembangkan kawasan perkebunan secara terpadu melalui peningkatan dan pengembangan infrastruktur pertanian, pemanfaatan inovasi teknologi produksi maju tepat guna, serta pengembangan SDM dan kelembagaan petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, ekspor, investasi, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

"Konsep ini diimplementasikan dan dikembangkan secara terpadu dan bertahap, dikelola dengan manajemen korporasi petani yang kreatif dan inovatif sehingga mampu mewujudkan sistem produksi perkebunan yang maju, mandiri, dan modern," tuturnya.

Baca juga : PM Inggris: Perang Ukraina Tak Mungkin Terjadi, Kalau Putin Perempuan

Lebih lanjut, dirjen termuda ini menjelaskan, pengembangan usaha perkebunan terkonsolidatif dan integratif tersebut mencakup empat dimensi utama yaitu berdaya saing, berkerakyatan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi.

Dengan konsep ini, pengembangan subsektor perkebunan terdiri atas satu atau beberapa klaster di dalam suatu kawasan perkebunan.

"Dalam pengembangan klaster dilakukan beberapa tindakan, yaitu memahami kondisi dan standar ekonomi kawasan, menjalin kerja sama, mengelola dan meningkatkan pelayanan, mengembangkan tenaga ahli, mendorong inovasi dan kewirausahaan dan terakhir mengembangkan pemasaran dan memberi label khas bagi kawasan," jelas Nur Alam.

Nur Alam menegaskan, implementasi konsep pengembangan subsektor perkebunan yang terkonsolidatif dan integratif ini tentu berjalan sesuai arah kebijakan, strategi, program dan langkah operasional yang terintegrasi. Arah kebijakan yang dilaksanakan terdiri dari mekanisasi, optimalisasi peningkatan hasil, penguatan daya saing dan ekspor, dan penguatan profesionalisme pekebunan dan penyuluh.

Program yang dijalankan di antaranya pengembangan mekanisasi dan digitalisasi, pengembangan logistik benih, peningkatan daya saing dan ekspor, korporasi pekebun, pendidikan dan pelatihan vokasi dan yang tak kalah penting untuk diwujudkan adalah pengembangan sejuta pekebun milenial.

Baca juga : Pemanfaatan Hutan Berkelanjutan Jadi Solusi Perubahan Iklim

"Nah, untuk langkah operasionalnya itu dengan peningkatan bantuan Alsintan, penyediaan dan produksi benih unggul 100 juta batang per tahun, melakukan peremajaan, pengembangan kawasan atau klaster berbasis korporasi pekebun, penguatan kapasitas pekebun dengan pendidikan dan pelatikan vokasi dan melakukan gerakan 1 juta pekebun milenial," tambah Nur Alam.

Andi Nur Alam Syah, yakni lahir tanggal 1 Februari 1975 di Pinrang, Sulsel. Bapak dari 3 anak ini jabatan terakhirnya sebagai Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (2018-2022) dan sebelumnya sebagai Kepala Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Badan Litbang Pertanian (2016-2018), Kepala Bidang Program dan Evaluasi - Pusat Litbang Perkebunan (Februari 2016-November 2016) dan Kepala Sub Bidang Program - Pusat Litbang Perkebunan (2013-2016).

Riwayat pendidikannya yaitu SMA Negeri 1 Polewali, S1 Teknik Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM). Kemudian Andi Nur Alam menempuh S2 Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB). ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.