Dark/Light Mode

Untuk Turunkan Stunting Di Sumenep

Menko PMK: Ubah Pola Makan Jadi Makanan Bergizi Hasil Laut Setempat

Minggu, 3 Juli 2022 13:43 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendi saat menengok balita rentan stunting di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (2/7). (Foto: Humas Kemenko PMK)
Menko PMK Muhadjir Effendi saat menengok balita rentan stunting di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (2/7). (Foto: Humas Kemenko PMK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabupaten Sumenep menjadi salah satu daerah yang memiliki angka stunting tinggi di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevalensi stunting di Kabupaten Sumenep sebesar 29 persen. Ini merupakan tertinggi ke-5 di Provinsi Jatim.

Nenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, Kabupaten Sumenep seharusnya tidak memiliki angka stunting tinggi.

Sebab, wilayah itu memiliki kekayaan alam dan kekayaan laut luar biasa yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah stunting pada anak. Muhadjir pun menyebut, angka stunting tinggi merupakan buntut dari kesalahan pola makan pada anak.

Baca juga : Sandiaga Targetkan 2 Juta Lapangan Kerja Baru

"Kabupaten Sumenep ini untuk ketersediaan bahan pangan saya kira sudah cukup. Cuma mungkin pola makannya yang harus dibenahi," ujar Muhadjir saat menengok balita rentan stunting di Desa Guluk-guluk, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Sabtu (2/7).

Dia pun meminta orangtua mendorong dan membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan yang lebih bergizi, seperti ikan laut.

"Baik cakalang, teri, kakap, tuna. Yang penting makan ikan laut. Karena itu mengandung asam folat yang tinggi. Asam folat itu sangat penting untuk pertumbuhan otak," ingatnya.

Baca juga : Mentan Jamin Stok Pangan Aman Hingga Idul Fitri

Dari orangtua balita yang ditengok Menko PMK didapatkan, bahwa si anak lebih suka makan makanan ringan kemasan. Hal itu, katanya, tidak baik untuk dikonsumsi jangka panjang karena tidak bergizi dan banyak bahan kimia.

Karenanya, dia menyarankan agar orang tua lebih memberikan anak-anak makanan bergizi yang ada di alam Pulau Madura dan Kabupaten Sumenep.

"Orangtua anak ini sudah saya sarankan jangan membiasakan anaknya makan snack olahan yang dibungkus bagus-bagus, isinya tidak bagus, karena di situ mengandung zat kimia yang tidak bagus untuk anak," beber Muhadjir.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.