Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Hadapi Tantangan Industri, Kemenperin Gandeng UNIDO

Selasa, 19 Juli 2022 15:29 WIB
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko SA. Cahyanto (kemeja putih, tengah) berfoto bersama pada acara Peluncuran Indonesia Country Programme 2021-2025. (Foto: Ist)
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko SA. Cahyanto (kemeja putih, tengah) berfoto bersama pada acara Peluncuran Indonesia Country Programme 2021-2025. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah terus mendorong kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya meningkatkan daya saing industri nasional. 

Salah satunya melalui kerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) yang merupakan badan khusus Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang mempromosikan dan mempercepat pembangunan industri inklusif dan berkelanjutan. Untuk meningkatkan perkembangan industri di Indonesia, UNIDO dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) resmi meluncurkan Indonesia Country Programme 2021-2025. Program ini merupakan kelanjutan dari Country Programme sebelumnya yang telah berjalan dari 2016-2020. 

Country Programme 2021-2025 disusun dengan mengembangkan empat komponen utama untuk merespons tantangan pengembangan industri yang diidentifikasi oleh Kemenperin. “Empat komponen tersebut adalah memperkuat daya saing industri dan akses pasar, energi bersih dan berkelanjutan, melestarikan lingkungan, serta memperkuat kemitraan dengan fokus terhadap inovasi, digitalisasi, dan industri,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Eko SA. Cahyanto di Jakarta, Selasa (19/7).

Berdasarkan komponen-komponen tersebut, UNIDO dan Kemenperin telah mengidentifikasi sejumlah 18 proyek yang masuk ke dalam Country Programme. Dari jumlah tersebut, lima proyek sedang dijalankan (on-going project), lima proyek dalam tahap penjajakan (pipeline project), dan 8 proyek merupakan inisiatif baru. Di antara proyek-proyek tersebut, terdapat tiga proyek kerja sama Indonesia-UNIDO, dengan Kemenperin secara langsung menjadi main counterpart.

Baca juga : Berdampak Luas Ke Ekonomi, Kemenperin Genjot Hilirisasi Sawit

Ketiga proyek tersebut yaitu The 2nd Regional Conference on Industrial Development (RCID) sebagai salah satu forum industri di kawasan Asia Pasifik yang telah sukses diselenggarakan pada 10-11 November 2021 dengan menghasilkan “Jakarta Declaration on Industry 4.0”. Selanjutnya, proyek Global Eco Industrial Parks Programme (GEIPP) yang memiliki tujuan utama untuk mendorong implementasi program Eco Industrial Park di kawasan industri untuk mewujudkan kawasan industri yang lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi dan sosial yang tinggi. Kemudian, proyek The Global Greenchem Innovation and Network Programme (GGINP) yang merupakan proyek baru yang dikembangkan untuk pengelolaan limbah industri kimia.

Eko menyampaikan apresiasi kepada UNIDO atas dukungan dan kerja samanya dalam menjalankan Country Programme yang masih terus berlanjut. Pelaksanaan Country Programme sebelumnya telah terbukti berperan positif dalam meningkatkan pengembangan industrialisasi di Indonesia. Diharapkan dengan perpanjangan kerjasama program tersebut mampu memberikan hasil yang lebih baik lagi. 

“Pada kerja sama mendatang melalui Country Programme 2021-2025, kami optimis dapat turut mendorong akselerasi implementasi Industri 4.0 serta meningkatkan kapasitas industri di dalam negeri sehingga dapat lebih bersaing di dalam pasar global,” tutur Eko.

Ia menambahkan, pada Country Programme 2021-2025 terdapat sejumlah proyek yang sedang berjalan dan juga beberapa proyek masih dalam antrean. Semua proyek tersebut mengutamakan pembangunan industri, inklusi, dan berkelanjutan. Proyek-proyek yang masih dalam antrean antara lain Cleantech Initiative, Water Stewardship, and Green Chemistry.

Baca juga : Depok Ngebet Gabung DKI

“Kami berharap semuanya bisa mulai berjalan di semester dua tahun ini,” ujarnya.  

Peluncuran 2021-2025 Country Programme sendiri akan diikuti oleh rapat pertama steering committee. UNIDO akan mempresentasikan rencana kerja tahun 2022 dan status terkini dari proyek-proyek yang sedang berjalan.

“Rapat tersebut akan mendiskusikan langkah selanjutnya dalam implementasi 2021-2025 Country Programme. Steering Committee beranggotakan kementerian lain yang terkait dan perwakilan dari asosiasi usaha di Indonesia,” sebut Eko.

Representative of UNIDO Indonesia and Timor Leste Esam Alqararah mengatakan, UNIDO telah membantu pemerintah Indonesia selama beberapa dekade melalui Country Programme terdahulu. Country Programme 2021-2025 merupakan generasi kelima dari Country Programme UNIDO di Indonesia dan disiapkan dengan mempertimbangkan situasi saat ini dan perubahan dinamis di masa yang akan datang.

Baca juga : Ivana, Mantan Istri Donald Trump Meninggal Di Usia 73

“Sejalan dengan mandat, kami selalu siap membantu pemerintah Indonesia dalam mempromosikan dan mempercepat pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan di negara ini,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.