Zulhas: Adaptasi Digital, Harga Mati Perusahaan Agar Bertahan

RM.id  Rakyat Merdeka - Tiga tahun pandemi Covid-19 terbukti telah memberi dampak pada perilaku konsumen yang mengalami pergerseran. Yang tadinya berbelanja offline kini konsumen menjadi semakin sering berbelanja online.

Dengan kondisi tersebut maka adaptasi digital seperti harga mati bagi sebuah perusahaan. Jika tidak adaptif perusahaan bisa digilas oleh persaingan yang ketat.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjelaskan, ketergantungan konsumen akan ekosistem digital mesti disambut positif. Bisnis digital kini menjadi suatu pasar yang menjanjikan.

"Maka perusahaan perlu beradaptasi dengan tren digital, salah satunya dengan memahami bagaimana pemasaran di lingkup digital dilakukan," jelasnya dalam ajang penghargaan Indonesia Grand Digital Marketing Awards 2022 yang digelar hybrid di Jakarta, dikutip Selasa (9/8).

Baca juga : Ngusir Laba-laba Malah Bakar Lahan

Mendag memandang pemasaran digital tak dipungkiri mampu membantu perusahaan bertahan di tengah krisis pandemi. Perusahaan perlu menerapkan pemasaran digital pada sistem operasinya.

"Mulai dari pengenalan hingga penjualan produk," ucapnya.

Penyesuaian atau adaptasi perusahaan ini pada akhirnya mengubah efektivitas bisnis, optimalisasi, hingga pengalaman konsumen di lintas saluran. Hal tersebut mendorong perusahaan mampu mengikuti keseharian konsumen menggunakan platform perusahaan yang memadai. "Perlu semakin adaptif hingga interaksi yang responsif," katanya.

Adaptasi revolusi industri 4.0 menjadi semakin cepat dengan adanya pandemi. Kini transformasi digital menjadi suatu keniscayaan bagi keberlangsungan suatu bisnis. Hal ini bisa dilihat dari tingginya tingkat penetrasi internet di Indonesia, yang tercatat sebesar 64,8 persen pada 2018 kemudian menjadi 77,02 persen pada 2022.

Baca juga : Mobilitas Warga Dongkrak Perekonomian Jakarta

Lebih jauh mantan ketua MPR ini, mengucapkan selamat kepada seluruh perusahaan yang mendapat penghargaan Indonesia Grand Digital Marketing Awards 2022 yang digelar Warta Ekonomi.

Penghargaan ini merupakan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang mampu berdaptasi. Penghargaan juga diberikan kepada pwrusahaan yang terbukti telah menjalankan pemasaran digital atau digital marketing dengan cara yang inovatif dan solutif.

"Saat ini penetrasi konsumen di Indonesia sudah sangat tinggi," kata Muhamad Ihsan, CEO Warta Ekonomi Group.

Dia mengatakan, penjualan online terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Volume transaksi digital banking dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. "Artinya, kebiasaan kita bertransaksi digital sudah melekat di masyarakat," katanya.

Baca juga : BI: Digitalisasi Kerek Keuangan Syariah

Adapun dalam ajang penghargaan ini, Warta Ekonomi memilih 103 perusahaan yang berhasil beradaptasi dengan ekosistem digital melalui sistem pemasaran digital yang baik.

Adapun perusahaan yang meraih penghargaan seperti kategori bank konvensional diraih antara lain PT Allo Bank Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mayapada International dan lainnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.