Dark/Light Mode

Tumbuh 5,59 Persen Di Atas Rata-Rata Nasional

Mobilitas Warga Dongkrak Perekonomian Jakarta

Senin, 8 Agustus 2022 21:04 WIB
Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko. (Foto: Istimewa)
Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pusat Statistik mencatat perekenomian Jakarta tumbuh sebesar 5,59 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,44 persen. 

Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Onny Widjanarko mengatakan, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta tersebut sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas masyarakat yang didukung dengan adanya program percepatan vaksinasi booster,” kata Onny dalam keterangannya, Senin (8/8).

Onny memaparkan, kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jakarta. Sementara itu dari sisi Lapangan Usaha (LU), pertumbuhan terutama bersumber dari perdagangan, informasi dan komunikasi, serta industri pengolahan.

Dari sisi permintaan, kata Onny, kinerja ekspor pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 10,68 persen dengan andil sebesar 5,60 persen terhadap PDRB Jakarta.

Baca juga : Kebut Pemulihan UMKM Dan Ekonomi Nasional, Pemerintah Dongkrak Plafon KUR

“Meningkatnya kinerja ekspor utamanya didorong oleh meningkatnya ekspor jasa yang tercermin dari peningkatan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara,” jelasnya. 

Kinerja konsumsi rumah tangga juga tumbuh positif sebesar 5,27 persen dengan andil sebesar 3,12 persen terhadap PDRB Jakarta. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta peningkatan konsumsi yang tercermin dari peningkatan impor barang konsumsi dan konsumsi listrik rumah tangga. 

Selanjutnya, investasi tercatat tumbuh sebesar 5,78 persen dengan andil sebesar 2,11 persen sejalan dengan akselerasi sektor konstruksi serta peningkatan belanja modal pemerintah dan impor barang modal. Namun, konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 9,58 persen dan menjadi penahan laju pertumbuhan.

Dari sisi sektoral atau LU, pertumbuhan ekonomi ini ditopang oleh pertumbuhan pada LU perdagangan besar dan eceran. Yakni, sebesar 8,25 persen dengan andil sebesar 1,27 persen terhadap PDRB Jakarta. 

Baca juga : Sukses Di Medan, BNI Sirkuit Nasional Bakal Digelar Di Jakarta

“Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan konsumsi RT yang didorong oleh pelonggaran kapasitas pusat perbelanjaan, toko ritel, dan tempat rekreasi pada PPKM Level 1, serta diselenggarakannya beberapa event seperti Pekan Raya Jakarta,” terang dia.

Selanjutnya, LU informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 7,14 persen dengan andil sebesar 0,94 persen (yoy) serta LU industri pengolahan tumbuh sebesar 6,83 persen dengan andil 0,78 persen. 

Selain itu, beberapa sektor lainnya juga masih mencatat pertumbuhan positif seperti LU jasa kesehatan dan kegiatan sosial (15,66 persen) serta LU jasa lainnya (15,12 persen) seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata dan event olahraga berskala nasional dan internasional.

Ke depan, ditegaskan Onny, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai indikator perkembangan ekonomi baik di tingkat daerah, nasional, maupun global. 

Baca juga : Gaet Perum Jasa Tirta II, BSI Fasilitasi Layanan Perbankan Syariah 

“Selain itu, terus dilakukan upaya memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.