Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mahfud: Bjorka Cuma Mau Ngingetin, Bahwa Kita Harus Hati-hati
Rabu, 14 September 2022 16:06 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Nasional (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta masyarakat tetap tenang, di tengah isu peretasan data yang dilakukan hacker, yang mengidentifikasi diri dengan nama Bjorka.
Mahfud memastikan, hingga detik ini, tidak ada rahasia negara yang bocor, akibat ulah hacker tersebut.
Baca juga : KSBSI: BBM Naik, Gaji Buruh Juga Harus Naik
"Tidak ada yang bocor. Ini cuma data-data yang sifatnya umum. Perihal surat ini, surat itu, sampai detik ini, isinya belum ada yang bocor," tegas Mahfud dalam keterangan pers yang disampaikan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (14/9).
Mahfud bilang, motif di balik peretasan ini pun tergolong gado-gado. Ada politik, ekonomi, jual-beli dan sebagainya. Dan ini tidak membahayakan.
Baca juga : Tak Cuma Ratu Atut, Pinangki Juga Bebas Bersyarat Hari Ini
"Bahkan, kalau dilihat dari kesimpulan tadi, Bjorka sebetulnya tidak punya keahlian membobol yang sungguh-sungguh. Menurut persepsi baik kita, dia hanya ingin memberi tahu, bahwa kita harus hati-hati. Kita bisa dibobol dan sebagainya," ucap Mahfud.
Dia pun mengungkap contoh kebocoran rahasia negara yang pernah terjadi.
Baca juga : Mahfud: Jihad Itu Membangun Martabat Kemanusiaan
"Kalau dulu, zaman Pak SBY, itu ada Wikileaks ya. Itu pembicaraan telepon Presiden dengan PM Australia, bisa tersebar. Pembicaraan Presiden dengan menteri-menteri pergi ke Singapura, dulu itu tersebar," beber Mahfud. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya