Dark/Light Mode

Diungkap Menteri Bambang: Daya Saing Industri Letoy

Selasa, 30 Juli 2019 07:50 WIB
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro (Foto:Istimewa)
Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro (Foto:Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai, daya saing industri di Indonesia sampai saat ini masih kalah bersaing dengan perusahaan global.

Agar kompetitif, dibutuhkan lebih banyak penggunaan teknologi dalam menjalankan industri sehingga lebih efisien dan bisa berakselerasi lebih kencang guna mengejar ketertinggalan dari industri di Negara negara maju. 

“Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah blockchain yang dikembangkan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Dengan blockchain, industri nasional dipercaya memiliki daya saing untuk berhadapan dengan perusahaan global. Pangsa pasarnya pun bisa lebih diperluas,” kata Bambang saat membuka Global Blockchain Summit 2019 di Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, kemarin. 

Baca juga : Dibutuhkan Banyak Industri, Garam Komoditas Strategis

Diterangkannya lebih lanjut, blockchain merupakan teknologi pencatatan transaksi yang biasa digunakan oleh criptocurrency seperti Bitcoin. Blockchain juga dikenal sebagai rantai blok yang berisi catatan mengenai data transaksi yang tak bisa diubah dan terverifikasi.

Blockchain tidak menggunakan pihak ketiga dalam suatu proses pertukaran data, namun blockchain sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya. 

“Beberapa industri yang bisa mengandalkan blockchain, misalnya industri keuangan, makanan dan minuman (mamin), tekstil, agrikultur, dan perikanan. Teknologi ini dapat memperbaiki transparansi dalam rantai produksi dari hulu ke hilir,” ujarnya. 

Baca juga : Tingkatkan Daya Saing, Hotel Golden Tulip Resmi Jadi Pelanggan Premium

Bambang menilai, teknologi blockchain juga bisa dimanfaatkan oleh pemerintah seperti mendistribusikan dana desa.“Sistem pelacakan akan memperbaiki transparansi dalam rantai produksi dari hulu ke hilir. Solusi itu akan meningkatkan efisiensi rantai suplai di bidang agrikultur dan perikanan. Juga manajemen e-commerce, hak kekayaan intelektual. Bahkan blockchain dapat berfungsi untuk optimalisasi distribusi dana desa,” tambahnya.

Kemudian, Bambang mengklaim blockchain juga dapat menjadi jembatan antara pemerintah dengan dunia usaha. Pasalnya, selama ini ada perbedaan pemahaman dan pengetahuan terkait teknologi antara pemerintah dan industri. 

“Blockchain akan mengurangi jurang informasi antara pemerintah dan industri tentang teknologi dan bisa ambil keputusan terkait teknologi,” katanya. 

Baca juga : Pemerintah Beri Jaminan Dan Subsidi Bunga Investasi PDAM

Karenanya, Bambang menyambut baik Kadin Indonesia yang membentuk Blockchain Center of Excellence and Education (BCEE). Menurutnya, itu langkah yang tepat sebelum berkembang masifnya blockchain di Indonesia. 

“Kami berharap BCEE mampu menghadirkan kerja sama antar para pemangku kepentingan untuk mengakselerasi kesiapan pelaku bisnis dan publik dalam memetik keuntungan dari kemajuan teknologi, khususnya blockchain,” tutupnya. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.