Dark/Light Mode

Kepala BPIP Sebut Aceh Sebagai Tiang Penyangga NKRI

Selasa, 8 November 2022 17:45 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi menilai Aceh sebagai tiang penyangga Republik Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Yudian saat menghadiri acara dialog kebangsaan "Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana dalam Perencanaan Pembangunan Nasional di Bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi Berdasarkan Haluan Ideologi Pancasila" di kampus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Selasa (8/11). 

Dalam sambutannya, Yudian mengatakan Aceh dikenal sebagai serambi mekah. Karena dikenal sebagai daerah yang kental dalam agama. Keterpaduan ilmu agama dan ilmu pengetahuan tersebut mampu melahirkan beberapa tokoh pemikir bangsa dan Islam.  Salah satunya adalah Prof Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, seorang ulama, ahli fikih, tafsir Al-Quran dan hadis. 

Baca juga : Kepala BPIP Sebarkan Perdamaian kepada Delegasi PEACE20

"Jadi beliau itu, adalah mantan Dekan Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga yang juga pernah saya pimpin. Hasbi memiliki peran penting dalam mengenalkan 'Fikih Indonesia' yang menekankan pentingnya pengambilan ketetapan fikih dari hasil ijtihad yang lebih sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Tujuannya agar fikih tidak diperlakukan sebagai barang  asing sekaligus antik," kata Yudian. 

Mantan rektor UIN Yogyakarta tersebut mengatakan, Aceh merupakan sebagai tiang penyangga Republik Indonesia dan gerbang masuk Indonesia telah mampu menjaga itu dengan baik hingga detik ini. "Perjuangan tersebut tidak boleh berhenti di situ. Kehidupan terus berjalan dan peradaban manusia menjadi lebih dinamis yang mengharuskan masyarakat untuk beradaptasi dengan kondisi globalisasi yang cepat dan luwes," ujarnya.

Yudian menjelaskan, dalam menyambut generasi emas 2045, pemupukan dan internalisasi nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kesejahteraan, dan keadilan harus terus dirawat terutama oleh anak-anak muda khususnya para agen terpelajar yang duduk di bangku universitas.

Baca juga : Kepala BNPT: Persaudaraan Sejati Kunci Terciptanya Persatuan Dan Kesatuan

"Pancasila mengajarkan kita untuk memiliki sifat yang statis sekaligus dinamis. Statis berarti kita harus tetap berpegang teguh kepada ideologi Pancasila. Sedangkan dinamis berarti kita dituntut untuk  beradaptasi dengan budaya zaman,” ujarnya.

“Jadi pemuda yang berkumpul pada pagi hari ini merupakan calon pemimpin bangsa yang harus memiliki karakter reflektif dalam membaca sejarah. Selain itu ia juga dituntut untuk memiliki pandangan yang luas terhadap ilmu pengetahuan dan tradisi, sehingga ia nantinya akan menjadi pemuda yang terpelajar dan moderat yang mampu menghargai budaya luar dengan tetap menjaga tradisi NKRI," tambahnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Syiah Kuala Prof Marwan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BPIP karena sudah percaya mengadakan acara dialog kebangsaan ini di lingkungan kampusnya serta memberikan arahan kepada mahasiswa. "Ini sudah beberapa kali bapak kepala BPIP berkunjung ke universitas ini, dan saat ini juga bangsa Indonesia sedang membangun sumber daya manusia yang unggul untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045," kata Marwan. 

Baca juga : Kepala BPIP: Musik Adalah Pemersatu Bangsa

Marwan mengatakan membangun SDM tidak hanya dalam bidang keahlian tapi juga dalam hal ideologi bangsa. "Pancasila lahir dengan proses yang sangat panjang, Pancasila merupakan kesepakatan kita bersama dalam membangun karakter bangsa ke depan," paparnya.

Dalam kegiatan ini, turut hadir Wakil Kepala BPIP Karjono, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso, Anggota DPR Rieke Diah Pitaloka, dan Pj Wali Kota Banda Aceh Bakri Shiddiq.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.