Dark/Light Mode

Otonomi Desa Mampu Optimalkan Sumber Daya Untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 12 November 2022 21:19 WIB
Mustikorini Indrijatiningrum, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial, Kemenko PMK, (Foto: Istimewa)
Mustikorini Indrijatiningrum, Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial, Kemenko PMK, (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Latif Maulana Razak dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri menguraikan kegiatan P3PD berfokus pada penyediaan dan pengembangan dukungan penguatan tata kelola pemerintahan dan pemberdayaan masyarakat desa.

"Kegiatan penguatan tata kelola dan pemberdayaan masyarakat desa diarahkan pada pengembangan kapasitas berbasis teknologi di lokasi prioritas. Selain itu juga pembangunan kepemimpinan seperti membimbing dan membina proses pengembangan kapasitas aparatur desa melalui pembina teknis pemerintahan desa," Jelas Latif.

Di sesi kedua, tiga pembicara yakni Rinna Syawal selaku Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional, Guru Besar Universitas Negeri Malang Prof. Ach. Rasyad, dan Penyuluh KB Ahli Utama BKKBN Eli Kusnaeli menjelaskan tentang ketahanan pangan dan optimasi sumber pangan lokal untuk warga desa; partisipasi masyarakat dalam penurunan stunting; dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Rinna mengatakan bahwa pentingnya peran pemerintah desa dalam mengoptimalkan berbagai sumber bahan pangan lokal untuk memenuhi kebutuhan warganya yang ada di desa.

Baca juga : IKN Tingkatkan Taraf Pendidikan Dan Kesejahteraan Masyarakat

"Maka dari itu, besar harapan saya para kepala desa dapat mengelola hasil kekayaan alamnya sebagai bahan pangan para warga yang ada di desa, sehingga pemberdayaan desa dapat berjalan secara maksimal," ujarnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Eli Kusnaeli menjelaskan mengenai perlunya penguatan kapasitas aparatur pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat dalam penurunan stunting di Desa.

"Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari bidan, kader PKK, dan kader KB harus dapat mengidentifikasi faktor risiko stunting sehingga pencegahan stuntman dapat dilakukan mulai dari hulunya," ujarnya.

Sementara itu Guru Besar Prof. Ach. Rasyad menyimpulkan bahwa peran aktif Perguruan Tinggi sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di desa melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Baca juga : Menag Ajak Korbankan Waktu dan Pikiran Untuk Kemajuan Bangsa

"Melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi ini yaitu pendidikan, penelitian dan pengembangan, serta khususnya pengabdian yang dilakukan kepada masyarakat sangat penting bagaimana ikut membantu pembangunan desa melalui program-program yang dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari," ujarnya.

Pada sesi terakhir, Biro Perencanaan dan Kerjasama Kemenko PMK yang diwakili Eko Putranto memaparkan Indeks Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Dijelaskan Eko bahwa Indeks PMK bertujuan untuk mengetahui capaian pembangunan manusia dan kebudayaan, termasuk capaian di tiga aspek pembangunan manusia yang meliputi kualitas manusia Indonesia, kapabilitas manusia Indonesia dan karakter manusia Indonesia.

"Indeks PMK sebagai Indeks yang mengukur keberhasilan pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan pembangunan manusia dan kebudayaan yang berkualitas serta berkesinambungan," tutur Eko.

Baca juga : Piala Presiden Esports 2022 Siapkan Atlet Untuk Kejuaraan Dunia

Selanjutnya, sesi terakhir yang dipandu oleh Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenko PMK Melkianus Kebos ditutup dengan pemaparan praktik baik dalam pembangunan desa oleh Kepala Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat Tajudin.

"Pembangunan Desa dapat kita mulai dari hal-hal terkecil dalam kehidupan bermasyarakat seperti membantu masyarakat yang kurang mampu hingga memberdayakan sumber daya yang ada di desa demi terwujudnya program penguatan pemerintahan dan pembangunan desa," Jelasnya Tajudin.

Rakor ditutup dengan pembacaan rumusan hasil diskusi yang menyepakati isu tematik nasional tentang ketahanan pangan dan penanganan stunting harus menjadi fokus di tingkat desa. Adapun isu tentang data desa, konektifitas dan digitalisasi desa menjadi komponen penting penyusunan visi perdesaan Indonesia 2045. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.