Dark/Light Mode

Pembangunan BTS Bakti Kemenkominfo Wujudkan Kesejahteraan Ekonomi Rakyat

Kamis, 27 Oktober 2022 13:13 WIB
BTS Kemenkominfo. (Foto: Istimewa)
BTS Kemenkominfo. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Lembaga riset Timor Barat Research Center (TBRC) kembali melakukan penelitian tentang dampak pembangunan base transceiver station (BTS) oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terhadap kehidupan ekonomi, dan sosial masyarakat desa.

Hasilnya, TBRC mendapati 33,8 persen masyarakat desa beranggapan adanya BTS 4G di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) memberikan dampak positif.

Aktifitas berkomunikasi lebih lancar dengan pihak di luar pedesaan. Sehingga memunculkan peluang ekonomi baru untuk kesejahteraan warga.

Baca juga : Jangan Panik Hadapi Resesi, Rencanakan Keuangan Dengan Tepat

"Sementara 29,6 persen belum merasakan dampak dan manfaat adanya BTS 4G untuk diri mereka, dan selebihnya sebanyak 36,6 persen warga desa belum tahu fungsi dan manfaat BTS 4G yang ada di desa mereka," kata Direktur TBRC, Andrey Santoso kepada wartawan, Kamis (27/10).

Dia menjelaskan, bank dunia mencatat, akses internet di Indonesia belum merata hingga 2019. Pasalnya, masih ada kesenjangan koneksi internet bagi pengguna dewasa berusia 15 tahun ke atas di daerah perkotaan dan pedesaan.

"Secara rinci, hanya 36 persen masyarakat dewasa di pedesaan yang sudah menikmati internet. Sementara, masyarakat dewasa di perkotaan memiliki cakupan yang lebih masif hingga 62 persen," lanjutnya.

Baca juga : Ganjar Targetkan 95 Persen Jalanan Di Jateng Mulus 

Menurutnya, berdasarkan data Kemenkominfo ada sekitar 15 ribu desa yang akses internetnya buruk. Bahkan, masih cukup banyak yang belum terjangkau internet.

"Karenanya program BTS ini harus terus berlanjut agar masyarakat dapat menikmati internet untuk berkomunikasi dan mengembangkan usahanya," ucap dia.

Lebih lanjut, dia menambahkan TBRC menemukan penelitian yang menyebutkan sebanyak 38,7 persen masyarakat desa belum mengetahui manfaat dari internet. Sekalipun meski di desanya baru saja dibangun BTS 4G.

Baca juga : Kampung Aglaonema Tingkatkan Kesejahteraan Petani Florikultura Sleman

"Sementara sebanyak 21,6 persen mengetahui manfaat dari internet, di mana di desanya baru saja dibangun BTS 4G dan menggunakan ponsel untuk mengunakan layanan internet, dan sebanyak 39,7 persen tidak mengerti manfaat internet dan tidak memiliki atau mengunakan ponsel," ungkap dia.

Adapun metode penelitian ini dengan mensurvei 900 masyarakat desa yang desanya sudah terpasang BTS Bakti Kemenkominfo di luar pulau Jawa. Metode penarikan sampel dengan multistage random sampling. Margin of error ± 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sedangkan waktu penelitian ini dilakukan sejak 6-20 Oktober. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.