Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Soal Pensiun, Kane Mau Nyontek Messi Dan CR7
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Masih Ada Waktu Cegah Lonjakan Covid Di Tahun Baru
Minggu, 20 November 2022 07:25 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kasus Covid-19 di awal tahun depan diprediksi bakal mengalami lonjakan signifikan, jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Biang keroknya masih turunan dari varian Omicron.
Sekarang saja, angka penularan harian sudah tembus di atas 5 ribu kasus. Naik berkali-kali lipat dibandingkan dua pekan sebelumnya.
Executive Director National Health Insurance Dicky Budiman optimistis lonjakan kasus di akhir dan awal tahun nanti masih bisa dicegah. Caranya, kembali mendorong kesadaran publik untuk mewaspadai Covid-19.
Baca juga : Tewas Setelah Menari Di Atas Truk Berjalan
“Aktifkan kembali penggunaan PeduliLindungi dan terapkan wajib masker di dalam ruangan, apalagi yang banyak kerumunan,” ujar Dicky dalam diskusi virtual, kemarin.
Dia menyayangkan, penggunaan aplikasi PeduliLindungi sudah mulai menurun. Di banyak pusat perbelanjaan yang ramai kerumunan orang, papan barcode yang berdiri tegak hanya seperti hiasan di pintu masuk.
Kesadaran masyarakat juga mulai turun. Mereka yang mengalami gejala Covid banyak yang tidak melakukan pemeriksaan atau tes Covid.
Baca juga : Bumi Cendrawasih Dipecah Lagi, Tambah Provinsi Papua Barat Daya
Bahkan dalam kondisi sakit pun, banyak juga yang berkeliaran di ruang publik serta menyatu dengan kerumunan.
“Kalau kita melihat karakter masyarakat yang memang ingin pulih, kalau bisa stay at home ketika bergejala, maka ini yang akan mengurangi potensi penularan. Tapi yang abai ini juga menjadi persoalan,” katanya.
Pengaktifan aplikasi PeduliLindungi dan sosialisasi protokol kesehatan (prokes), menurutnya, masih sangat diperlukan. Prokes 3M yakni menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker, tetap harus dijalani selama pandemi belum dinyatakan berakhir.
Baca juga : Dituding Jadi Biang Kerok Lonjakan Kasus Covid, Ini 6 Karakter Varian XBB
Tidak hanya prokes, vaksinasi Covid juga harus semakin dimaksimalkan capaiannya.
“Dengan bekal imunitas yang baik, yaitu mengikuti booster, maka mereka ini kemungkinan besar tidak akan bergejala ketika terinfeksi. Paling tidak mengalami gejala ringan,” terangnya.
Jika tidak ada peningkatan capaian vaksinasi lalu prokes dan PeduliLindungi tidak dijalankan maka potensi kenaikan kasus pada akhir tahun akan besar. Kenapa?
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya