Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sudah SNI, Satu Unit Rumah Tahan Gempa di Cianjur Senilai Rp 150 Juta

Senin, 12 Desember 2022 13:24 WIB
Pembangunan rumah tahan gempa di Cianjur, Jawa Barat
Pembangunan rumah tahan gempa di Cianjur, Jawa Barat

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan bangun 200 rumah tahan gempa dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) untuk relokasi warga terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Satu unit rumah tahan gempa dibangun senilai Rp 150 juta per unit.

"Harga tersebut termasuk kelengkapan listrik, sanitasi, saluran air PDAM dan PSU nya. Komponen RISHA sudah SNI," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (11/12).

Kementerian PUPR menunjuk PT Brantas Abipraya (Persero) menjadi pelaksana pembangunan RISHA dan PT Indah Karya sebagai manajemen konstruksi.

Baca juga : PUPR Baru Bangun 21 Unit Rumah Korban Gempa Cianjur

"Selama 10 hari, kami sudah membangun 21 unit RISHA. Kami targetkan untuk tahap pertama 80 unit selesai bulan Desember dan tahap kedua 120 unit pada Januari 2023," katanya


Sebagai informasi, RISHA merupakan salah satu teknologi rumah tahan gempa dengan struktur pracetak beton bertulang. Teknologi RISHA dikembangkan oleh Puslitbang Perkim Kementerian PUPR sejak tahun 2004.

RISHA memiliki tiga komponen penting  yakni pertama adalah komponen utama (P1) berukuran 120 cm x 30 cm x 10 cm. Komponen utama ini berfungsi sebagai penopang struktur bangunan dan dibangun dengan sistem knock down dan dibaut.

Baca juga : Kementerian PUPR Targetkan 80 Dari 200 Rumah Anti Gempa Untuk Warga Cianjur Selesai Akhir Desember

Komponen kedua (P2) memiliki ukuran 120 cm x 20 cm dan 10 cm. Bagian komponen ini menjadi  pemangku kolom struktur. Dan Komponen ke tiga (P3) memiliki ukuran 30 cm x 30 cm dan 10 cm dan menjadi pengikat komponen lainnya.

Bangunan RISHA ini memiliki struktur tahan gempa dari beton bertulang. Adanya sistem sambungan tersebut membuat RISHA memiliki perilaku seperti bangunan kayu.

Jadi apabila terjadi gempa bangunan ini tidak patah tapi masih bisa bergoyang dan terjadi kerusakan parah. Diperkirakan RISHA bisa menahan kerusakan gempa sehingga bisa memberikan waktu bagi penghuni rumah keluar apabila terjadi keruntuhan.

Baca juga : PUPR Usul, Rumah Yang Dapat SLF Diasuransikan

"Komponen RISHA ini sudah sesuai SNI dan banyak dikembangkan oleh UMKM di seluruh Indonesia. Teknologi RISHA juga bisa digunakan untuk bangunan bertingkat dua lantai," terangnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.