Dark/Light Mode

Pidato Pakai Bahasa Indonesia Di Brussels

Jokowi Menohok Eropa

Sabtu, 17 Desember 2022 08:05 WIB
Presiden Jokowi saat berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Uni Eropa, di Brussels, Belgia. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Setpres)
Presiden Jokowi saat berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Uni Eropa, di Brussels, Belgia. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pidato Presiden Jokowi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Uni Eropa, di Brussels, Belgia, viral di media sosial. Dalam pertemuan itu, Jokowi yang berpidato dengan bahasa Indonesia, menohok Eropa. Jokowi bilang, kemitraan ASEAN dan Uni Eropa haruslah didasarkan kesetaraan. Jangan ada lagi pihak yang merasa berhak mendikte. 

Pidato Jokowi itu, disampaikan di depan para pemimpin ASEAN dan Uni Eropa, saat memberikan sambutan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, Rabu lalu. Sebagai Ketua ASEAN 2023, Jokowi merupakan satu dari enam pemimpin yang diminta menyampaikan pandangan di acara pembukaan.

Di awal pidatonya, Jokowi menyebut kemitraan Uni Eropa dan ASEAN telah membuahkan hasil yang baik dan banyak tantangan yang sudah dilalui bersama. Namun, Jokowi menyebut tidak semua hal berjalan baik-baik saja. "Banyak perbedaan yang harus kita selesaikan," kata Jokowi. 

Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan, jika ASEAN dan Uni Eropa ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. "Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours,” ucapnya.

Baca juga : Ini Kunci MU Patahkan Rekor 13 Kali Juku Eja

Jokowi menambahkan, selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan. “Dengan demikian kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” ujarnya. 

September tahun 2022 ini, kata Jokowi, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN dan 63 persen responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik. Sebanyak 69 persen responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun ke depan dan 97 persen responden berharap adanya percepatan perundingan Free Trade Agreement ASEAN-Uni Eropa dan anggotanya.

Untuk itu, Jokowi mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan. “Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara,” tegasnya. 

Pendiri Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja mengapresiasi pidato Jokowi. Dia mengatakan, sebuah hubungan diplomatik kadang mengalami dinamika seperti yang terjadi antara Indonesia dengan negara Eropa. Dalam hal nikel misalnya, dialog bahkan sampai ke pengadilan pun, tak membuahkan hasil yang sesuai harapan.  

Baca juga : Ditahan Persija, Persebaya Jaga Rekor Tak Terkalahkan

Menurut dia, ada dua faktor yang membuat hubungan Indonesia dengan Eropa mengalami dinamika. Pertama, menyangkut perang Rusia dan Ukraina. Eropa berkepentingan Indonesia ikut menekan Rusia. Kedua, Eropa saat ini sedang mengalami masa sulit karena dampak perang. Karena itu, Eropa akan bersikap populis. Mereka akan membela warganya. 

Video pidato Jokowi ini viral di media sosial. Di jagat Twitter, video itu antara lain diunggah oleh akun @paltiwest. "Cadas ini pidato Pak Jokowi di depan Eropa yang gugat Indonesia untuk mendikte Indonesia soal Nikel. Pakai bahasa Indonesia lagi," kicaunya. 

Unggahan itu mendapat banyak komentar dari warganet. Sebagian menilai Jokowi  memiliki rasa percaya diri yang tinggi karena itu berpidato menggunakan Bahasa Indonesia di hadapan pimpinan dunia. @bentangimaji menyebut pidato Jokowi ini luar biasa. "Ketegasan seorang @jokowi mengguncang Eropa. Menohok pemimpin Eropa," sebutnya.

@sebutnina menyampaikan hal serupa. Kata dia, Jokowi berani bicara soal kesetaraan di depan negara-negara yang selama ini merasa superior dan sering dikte negara lain. "Baru presiden Jokowi yang berani melawan demi angkat derajat bangsa dan negara. Makin cinta," ucapnya.

Baca juga : KUHP Disahkan, Jumlah WNA Masuk Indonesia Justru Naik

@riyanto_yb ikut memberikan acungan jempol. "Gila....pidatonya to the point, tidak pake basa basi, langsung menunjukkan kenyataan dan keprihatinannya. bukan kaleng-kaleng," kicaunya. "Inti pidatonya pak presiden adalah Eropa tidak bisa mendikte ASEAN. Jadi dibuktikan dengan menggunakan bahasa, Cadasss," ucap @ft0017.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.