Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pembakaran Al Quran Di Swedia Dan Belanda
Menag: Itu Jelas Teror Dan Tindakan Ekstrem
Kamis, 26 Januari 2023 17:04 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengutuk aksi pembakaran dan penyobekan mushaf Al-Quran di Swedia dan Belanda, yang dilakukan Rasmus Paludan, pemimpin Partai Stram Kurs yang berhaluan ekstremis sayap kanan Denmark di depan Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1).
Menurutnya, tindakan itu adalah bentuk lain dari teror dan ekstremitas yang bisa mengancam harmoni umat beragama.
Sehari berikutnya, dalam demonstrasi anti-Turki di Den Haag, Belanda, juga terjadi aksi menyobek Al-Quran.
“Itu jelas teror dan tindakan ekstrem, yang tidak bisa dibenarkan dan bisa merusak harmoni umat beragama. Saya jelas mengutuk tindakan ekstrem semacam itu,” tegas Menag di Jakarta, Kamis (26/1).
Menurutnya, aksi demonstrasi memang dibenarkan dalam demokrasi.
Baca juga : Erdogan: Swedia Jangan Ngimpi Masuk NATO, Dengan Dukungan Turki
Namun, semua tindakan yang menghinakan simbol keagamaan, apalagi Kitab Suci, tidak bisa dibenarkan atas alasan apa pun. Termasuk, kebebasan berekspresi.
“Silakan sampaikan aspirasi dan ekspresi. Tapi jangan dengan perbuatan ekstrem, provokatif. Apalagi, sampai menghinakan simbol-simbol keagamaan dan kitab suci. Itu bisa mengganggu harmoni sosial dan memecah belah umat,” jelasnya.
Indonesia yang diamanahi Presidensi G-20 pada tahun 2022, berupaya keras membangun kebersamaan melalui motto Recover Together, Recover Stronger (Pulih Bersama, Bangkit Perkasa).
Motto ini memberi pesan kuat tentang pentingnya kebersamaan dalam memajukan dunia, bangkit dari pandemi.
“Aksi di Swedia dan Belanda, bisa merusak semangat kebersamaan yang sedang dibangun. Itu jelas merugikan seluruh umat beragama dan tidak bisa dibenarkan,” papar Menag.
Baca juga : Pembakaran Alquran Di Swedia, Bu Retno Bersuaralah
Protes dari berbagai negara, termasuk di Indonesia, serta dari masyarakat dan tokoh agama adalah cermin betapa tindakan itu semacam mencederai perasaan dan merusak semangat kerukunan umat.
Meski begitu, Menag mengimbau umat muslim Indonesia untuk tidak terpancing dan terprovokasi.
Bentuk penyikapan harus mengedepankan cara-cara yang santun (akhlakul karimah) dengan menunjukkan nilai-nilai keluhuran Islam.
"Wajar, jika umat marah melihat kejadian ini. Namun, bentuk respons harus dalam koridor hukum. Dengan adab yang mulia," jelasnya.
Di sisi lain, Menag Yaqut juga mendorong tokoh-tokoh agama di dunia, untuk bersama meredam kasus ini. Agar tak kian meluas.
Baca juga : Mendag Zulhas Sempatkan Umrah Untuk Doakan Indonesia
Saatnya bagi para pemuka agama, untuk turun untuk berdialog. Serta memberikan pencerahan kepada umat, demi terwujudnya kehidupan beragama dunia yang damai.
Pada kesempatan yang sama, Menag juga mengapresiasi dan mendukung langkah Kementerian Luar Negeri RI untuk mengundang Duta Besar Swedia untuk Indonesia.
Hal serupa, perlu dilakukan juga terhadap Dubes Belanda di Jakarta.
“Mereka harus menjelaskan atas apa yang terjadi Stockholm dan Den Haag. Saya yakin, Kemlu juga akan menyampaikan sikap tegas Indonesia, terhadap peristiwa tersebut," tutur Menag. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya