Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pembakaran Alquran Di Swedia, Bu Retno Bersuaralah

Selasa, 24 Januari 2023 06:33 WIB
Aksi pemimpin politik Denmark-Swedia Rasmus Paludan membakar Alquran, dalam demonstrasinya di depan Kedutaan Besar Turki, di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1). (Foto: Free Press Journal)
Aksi pemimpin politik Denmark-Swedia Rasmus Paludan membakar Alquran, dalam demonstrasinya di depan Kedutaan Besar Turki, di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1). (Foto: Free Press Journal)

RM.id  Rakyat Merdeka - Aksi pembakaran Alquran yang terjadi di Swedia bikin geram banyak pihak. Sejumlah negara mengecam aksi tersebut. Beberapa tokoh nasional juga bereaksi, meminta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersuara keras atas aksi tersebut.

Aksi tersebut dilakukan pemimpin politik Denmark-Swedia Rasmus Paludan yang juga menjabat Kepala Partai Politik Sayap Kanan Denmark Starm Kurs. Dia melakukan aksi nekat membakar Alquran dalam demonstrasinya di depan Kedutaan Besar Turki, di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1).

Paludan merasa, aksinya merupakan bentuk kebebasan berekspresi. Paludan juga mengklaim, aksi pembakaran Alquran itu sudah memperoleh izin dari polisi Swedia sebagai bagian dari aksi protes. Untuk pihak yang tidak terima, dia meminta agar keluar dari Swedia.

Aksi ini bikin jengkel banyak pihak. Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menegaskan, yang dilakukan Paludan bukan bentuk kebebasan berekspresi, tapi aksi yang kurang ajar.

Baca juga : Kemlu: Aksi Ini Menodai Toleransi Umat Beragama

"Kebebasan berekspresi adalah bagian mendasar dari demokrasi. Tapi, yang legal belum tentu sesuai. Membakar kitab yang suci bagi banyak orang adalah tindakan yang sangat kurang ajar. Saya ingin mengungkapkan simpati saya untuk semua Muslim yang tersinggung dengan apa yang terjadi di Stockholm hari ini," tulis Kristersson di akun Twitter @SwedishPM, Minggu (23/1).

Di dalam negeri, Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari mendesak Menlu Retno Marsudi bersuara keras dengan melayangkan nota protes ke Pemerintah Swedia atas aksi Paludan tersebut. Dia juga menyarankan Menlu memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia, mengingat umat Islam di Indonesia sangat kecewa dengan aksi Paludan.

Politisi PKS itu mendorong Retno bersikap tegas sebagai bentuk sikap politik luar negeri Indonesia. "Di samping amanah konstitusi memperjuangkan perdamaian dunia, perlu langkah bersama menggalang solidaritas. Kita harus membantu dan terus mengkampanyekan Islam yang rahmatan lil’alamin dan melawan sikap islamofobia serta aksinya di lapangan," ucapnya.

Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyebut, pembakaran Alquran bisa mengganggu hubungan negara. Baik hubungan Swedia dengan negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) maupun dengan komunitas Islam lainnya. Pria yang akrab disapa HNW itu meminta OKI bersatu, mengutuk, menolak, dan menghentikan aksi pembakaran Alquran.

Baca juga : Bawaslu Nilai KPU Sulsel Tak Bersalah

"Tindakan Rasmus Paludan ini jelas-jelas menghina Nabi Muhammad dan ajaran agama Islam. Tentunya hal itu jauh dari makna kebebasan berekspresi yang dibenarkan oleh akal sehat maupun Dewan HAM Eropa," kecam HNW.

Dari tokoh agama, Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) KH Said Aqil Siroj menilai, tindakan Paludan merupakan penistaan agama yang melukai hati umat Islam seluruh dunia, menodai toleransi umat beragama, dan mencederai perdamaian dunia.

Kiai Said menyerukan kepada semua pihak di seluruh dunia, khususnya kepada Pemerintah Swedia dan Uni Eropa, untuk menghentikan rasisme dan kebencian terhadap Islam. Juga menindak tegas semua pelaku penista agama, khususnya Paludan, agar tidak memicu konflik horizontal yang merugikan perdamaian.

Kepada pemerintah Indonesia, LPOI dan LPOK mendesak untuk lebih progresif bekerja sama dengan seluruh pihak di seluruh dunia untuk mempromosikan Islam Nusantara sebagai role model beragama yang ramah, damai, dan toleran, di tengah praktik demokrasi.

Baca juga : Sah, Lembaga Wakaf Uang Assalam Telah Berdiri

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH M Cholil Nafis mengutuk keras aksi Paludan. Dia pun mendesak Pemerintah segera mengirim surat protes kepada Pemerintah Swedia dan Denmark atas aksi tersebut.

“Di Denmark ini masih banyak yang phobia akut kepada Islam. Dan, yang seperti ini tak dianggap pelanggaran HAM oleh dunia. Saya mengutuk orang seperti ini dan mudah-mudahan mereka dikutuk oleh Allah. Meminta pemerintah mengirim surat protes kepada pemerintah Denmark untuk menjaga harmoni umat,” tulisnya di akun Twitter @cholilnafis, kemarin.

Menlu Retno Marsudi belum memberikan komentar atas aksi Paludan. Namun, akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sudah mengeluarkan kecaman terhadap aksi Paludan itu.

"Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Alquran oleh Rasmus Paluda, politisi Swedia. Aksi penistaan kitab suci ini telah melukai dan menodai toleransi umat beragama," tulis akun resmi Kemlu, Minggu (22/1).■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.