Dark/Light Mode

Diduga Berjamur, Kemenkes Periksa Biskuit PMT Untuk Pengentasan Stunting

Jumat, 27 Januari 2023 14:35 WIB
Seorang bidan mendata tumbuh kembang balita korban gempa Cianjur, Jawa Barat untuk diberikan biskuit sebagai PMT anak. (Foto: Antara)
Seorang bidan mendata tumbuh kembang balita korban gempa Cianjur, Jawa Barat untuk diberikan biskuit sebagai PMT anak. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah memeriksa semua biskuit Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk pengentasan stunting yang diduga berjamur di gudang pengadaan daerah.

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Maria Endang Sumiwi mengatakan, biskuit PMT yang berjamur disebabkan pengadaan PMT tahun 2021 menggunakan e-catalogue. Sementara di tahun 2022, pengadaan PMT dilakukan oleh Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ).

“Untuk PMT yang rusak kami mohon maaf, ini PMT pengadaan tahun 2021. Jadi, ada PMT tahun 2021, pengadaan 2021 yang dikirimkan kepada daerah. Sementara PMT 2022, diadakan oleh Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (PBJ),” kata 

Baca juga : Ganjar Izinkan Bupati-Wali Kota Se-Jateng Alihkan Alokasi Bantuan Untuk Pengentasan Kemiskinan

Maria seperti dikutip dari Antara, Jumat (27/1).

Temuan biskuit berjamur pertama kali diterima Kemenkes dari Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Setelah laporan itu, Endang mengaku, langsung memeriksa kondisi setiap biskuit sesuai dengan batch masa kirimnya di gudang pengadaan dengan menggunakan alat.

“Saya langsung memeriksa pagi-pagi ke gudang kami di sana. Penyimpanannya betul atau tidak, kondisinya baik atau tidak. Pada saat kami datang, kita ambil semua batch yang produksinya sama dengan yang rusak, jadi semua batch itu saya lihat sendiri,” katanya.

Baca juga : Banteng Taput Turun Ke Bawah Bantu Pemerintah Tekan Stunting

Menurut Endang, setelah laporan pertama terdapat daerah lain melaporkan hal serupa. Saat memeriksa tempat lain biskuit sudah ada yang berjamur, namun kerusakan tidak lebih dari satu persen.

Dikarenakan tingkat kerusakan tidak lebih dari satu persen, Kemenkes tidak bisa mengklaim untuk memusnahkan semua biskuit pengadaan tersebut. Kemudian, diputuskan agar setiap biskuit yang masih dalam kondisi baik, untuk tetap diedarkan dan diberikan pada keluarga.

Tetapi, dengan catatan setiap Dinas Kesehatan yang membagikan harus memeriksa semua biskuit agar tidak mengganggu kesehatan anak-anak dan berkomitmen untuk segera mengganti biskuit yang berkualitas buruk. “Sebetulnya kami mau memusnahkan semuanya, karena kurang dari satu persen, jadi tidak bisa dimusnahkan. Jadi, yang salah memang pengadaan tahun 2021,” kata Endang.

Baca juga : Ultah Ke-76, Megawati Minta Kader Bantu Tangani Stunting

Sebelumnya, Komisi IX DPR dari Fraksi Nasdem, Irma Chaniago menyatakan bahwa dirinya menemukan banyak biskuit PMT untuk menurunkan stunting anak di Puskesmas daerah sudah dalam kondisi berjamur dan berkualitas buruk.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.