Dark/Light Mode

RI Kekurangan Dokter, Ketua Komisi X: LPDP Harus Prioritaskan Untuk Pendidikan Kedokteran

Selasa, 10 Januari 2023 13:05 WIB
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. (Foto: Ist)
Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, jumlah dokter di Indonesia masih jauh di bawah standar ideal yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Kekurangan dokter di Indonesia ini harus menjadi fokus perhatian pemerintah. Salah satunya, dengan memprioritaskan pemberian beasiswa LPDP kepada peserta pendidikan bidang kedokteran.

"Sudah selayaknya jika ada percepatan pemenuhan kebutuhan dokter di Indonesia. Salah satunya dengan mengatur prioritas pemberian beasiswa LPDP untuk peserta pendidikan di bidang kedokteran," ujar Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Selasa (10/1).

Huda menjelaskan dengan adanya prioritas penggunaan LPDP bagi peserta pendidikan di bidang kedokteran maka akan meningkatkan minat lulusan SMA mengambil studi kedokteran.

Baca juga : Ganjar Prioritaskan APBD 2023 Jateng Untuk Pangkas Kemiskinan

Menurutnya salah satu kendala studi bidang kedokteran adalah tingginya biaya yang harus ditanggung.

"Maka jika ada jaminan pembiayaan studi bagi mereka yang memenuhi kualifikasi maka kami yakin jika kekurangan dokter di Indonesia bisa dipenuhi dalam waktu relatif singkat," ungkapnya.

Huda mengungkapkan berdasarkan standar WHO jumlah ideal dokter adalah 1:1.000 penduduk. Dengan demikian jumlah penduduk Indonesia sekitar 270 juta jiwa, maka kebutuhan dokter di Indonesia mencapai 270 ribu.

"Sementara berdasarkan data dari Kemenkes dokter existing berjumlah sekitar 140 ribu jiwa. Ini artinya ada kekurangan jumlah dokter sekitar 130 ribu orang," terangnya.

Baca juga : Romahurmuziy Jadi Ketua MPP, KPK Harap Sebarkan Pesan Efek Jera

Di sisi lain, lanjut Huda, rata-rata dalam satu tahun lembaga penyelenggara pendidikan di Indonesia hanya mampu meluluskan 12 ribu calon dokter per tahun. Maka butuh waktu sekitar 10 tahun agar bisa memenuhi kebutuhan jumlah ideal dokter di Indonesia.

"Ini belum jika ada perkembangan jumlah penduduk. Maka dibutuhkan langkah terobosan untuk memperbesar kuota lulusan dokter di Indonesia," tutur Huda.

Politikus PKB ini mengungkapkan sebenarnya sudah ada upaya memperbesar kuota lulusan dokter di Indonesia. Salah satunya, dalam bentuk Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk memperbesar kuota penerimaan program sarjana kedokteran, program dokter spesialis, dan penambahan program studi dokter spesialis.

Namun, diingatkannya, penambahan kuota ini tidak akan berdampak besar jika tidak ada intervensi untuk memastikan peningkatan jumlah peserta didik program kedokteran.

Baca juga : Prof Tjandra Sarankan Dokter Baru Lulus Ditempatkan Di Puskesmas

"Maka harus ada kepastian dari pemerintah agar ada jaminan beasiswa bagi mereka yang memenuhi kualifikasi. Salah satunya melalui redistribusi pemberian beasiswa LPDP," pungkasnya. â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.