Dark/Light Mode

Cegah Pernikahan Dini, Kemenag Banyuwangi Gagas KUA Goes To School

Rabu, 15 Februari 2023 10:50 WIB
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah tentang Pencegahan Kekerasan Anak. (Foto : Kemenag)
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah tentang Pencegahan Kekerasan Anak. (Foto : Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi terus berupaya mencegah perkawinan anak di Banyuwangi, Jawa Timur. Berbagai program dibuat demi memberikan edukasi remaja terkait perkawinan. 

“Pernikahan usia dini banyak membawa kemadharatan, karenanya kami melakukan edukasi kepada masyarakat melalui beberapa program,” kata Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyuwangi Moh. Amak Burhanudin saat menghadiri Rapat Koordinasi Daerah tentang Pencegahan Kekerasan Anak yang digagas Bupati Banyuwangi Ipuk Azwar Anas, di Pendopo Shaba Swagata, Banyuwangi, Selasa (14/2/2023). 

Beberapa program yang dilakukan, antara lain KUA Goes to School, Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), dan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN). Program-program ini, menurut Amak, selain bertujuan mencegah perkawinan anak juga agar dapat meningkatkan kualitas keluarga. 

Baca juga : Usung Konsep Pernikahan Tradisional, Grha 165 Gelar Pameran Dan Fashion Show

Ia menambahkan, sebab naiknya angka pernikahan anak di Kabupaten Banyuwangi karena adanya dispensasi yang dikeluarkan Pengadilan Agama. Untuk itu, Amak berharap, ke depan seluruh stakeholder dapat bergandengan tangan untuk mencegah kawin anak ini. 

Senada dengan Amak, Panitera Pengadilan Agama Banyuwangi Subandi mengungkapkan tren pengajuan dispensasi nikah meningkat.

Berdasarkan data, 60 persen  pengajuan beralasan mempelai perempuan sudah hamil sebelum nikah. “Ini harus ada kerja sama untuk mencegahnya,” ujar Subandi. 

Baca juga : Srikandi Ganjar Dan PIK-R Gelar Edukasi Kesehatan Reproduksi

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan Kejaksaan Negeri Banyuwangi, Polresta Banyuwangi, serta Forpimda. Pembahasan kawin anak merupakan salah satu bagian dari potensi kekerasan pada anak yang harus diantisipasi. 

Bupati Banyuwangi Ipuk Azwar Anas berharap seluruh stakeholder dapat berkolaborasi untuk mencegah kekerasan terhadap anak di Kabupaten Banyuwangi. Ipuk menyatakan pentingnya memberikan kondisi dan lingkungan yang aman serta nyaman bagi perkembangan anak Indonesia. 

“Saya harap kita semua berkomitmen untuk mencegah kekerasan pada anak. Ini masalah kita bersama. Saya berharap, rakor ini dapat menghasilkan kebijakan yang dapat menjaga anak-anak kita di Banyuwangi,” tandas Ipuk.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.