Dark/Light Mode

Kolaborasi Ciptakan Pendidikan Vokasi Yang Adaptif Dan Berkelanjutan

Rabu, 8 Maret 2023 17:12 WIB
Foto: Humas Kemendikbusristek.
Foto: Humas Kemendikbusristek.

RM.id  Rakyat Merdeka - Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu kekuatan besar ekonomi dunia di masa depan. Melalui Merdeka Belajar, transformasi pendidikan vokasi dimaksudkan untuk menciptakan ekosistem pendidikan vokasi, yang kolaboratif dan berkelanjutan.

Sehingga, menghadirkan sumber daya manusia (SDM) yang adaptif dan kreatif, dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Pemerintah memberikan perhatian besar terhadap penguatan pendidikan vokasi. Hal ini ditunjukkan dengan diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Beleid tersebut semakin mengakselerasi sinergi berbagai pemangku kepentingan pendidikan vokasi sehingga semakin menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi.

“Revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi merupakan upaya dalam rangka pembenahan pendidikan vokasi yang dilakukan secara menyeluruh, berkesinambungan, terintegrasi, dan terkoordinasi,” ujar Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Baca juga : Perpustakaan Menjangkau Masyarakat Melalui BintangPusnas

Hal ini disampaikannya saat membuka acara Unite for Education (UFE) Sustainability Forum ke-12 “The Future of Vocational Education and Inclusivity” seperti keterangan yang diterima RM.id, Rabu (8/3).

Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek terus berupaya mendorong penguatan kelembagaan satuan pendidikan vokasi.

Dua program unggulan yang khusus disiapkan untuk transformasi pendidikan vokasi, yakni SMK Pusat Keunggulan dan Kampus Merdeka Vokasi.

Berbagai terobosan Merdeka Belajar pada pendidikan vokasi tersebut dinilai telah berhasil menjembatani lulusan pendidikan vokasi dengan kebutuhan dunia industri.

Berbagai bentuk kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia industri juga terus terwujud dan semakin erat dari waktu ke waktu.

Baca juga : Moeldoko Resmikan Pengoperasian Bus Listrik di Bontang

Hal tersebut, dapat dilihat dari terus meningkatnya partisipasi industri terhadap program-program vokasi yang diluncurkan kementerian dari tahun ke tahun.

Dukungan dari industri bagi SMK maupun perguruan tinggi vokasi, diberikan dalam skema pemadanan yang jumlahnya terus meningkat.

“Dari survei yang kami lakukan kepada 708 industri mitra pendidikan vokasi, tingkat kepuasan mitra industri pada pendidikan vokasi saat ini mencapai skor 3,46 dari skala 4,” tutur Nadiem.

Kepercayaan dari pihak industri tersebut, diakui Nadiem menjadi modal penting untuk semakin mematangkan upaya kita mewujudkan lulusan vokasi, sebagai SDM yang unggul untuk menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang.

"Saat ini, setidaknya sepertiga (30 persen) dari jumlah siswa SMK di seluruh Indonesia telah merasakan manfaat dari program SMK Pusat Keunggulan," ungkapnya. 

Baca juga : Kepala BNPT: Kita Jadi Pelaksana Aktivitas Demokrasi Yang Jauh Dari Kekerasan

Sebanyak 373 SMK dari sekitar 1.400 SMK Pusat Keunggulan telah mulai mengimplementasikan Skema Pemadanan Dukungan yang melibatkan 349 industri mitra.

"Jumlah investasi industri yang dihasilkan dari program ini mencapai lebih dari 400 miliar," ungkap eks bos GoJek Indonesia ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.