Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pemulihan Ekosistem untuk Mitigasi Konflik Di Suaka Margasatwa Padang Sugihan

Minggu, 19 Maret 2023 15:53 WIB
Sekjen sekaligus Plt Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Bambang Hendroyono (tengah) berkunjung ke Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Minggu (19/3). (Foto: KLHK)
Sekjen sekaligus Plt Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Bambang Hendroyono (tengah) berkunjung ke Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Minggu (19/3). (Foto: KLHK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekjen sekaligus Plt Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono berkunjung ke salah satu site kerja sama di Suaka Margasatwa Padang Sugihan, Sumatera Selatan, Minggu (19/3). Kerja sama antara Balai KSDA Sumatera Selatan dengan PT OKI Pulp & Paper Mills tertuang dalam perjanjian Nomor PKS.1150/K.12/TU/REN/7/2020 dan Nomor 09/CAD-OKI/EM/07/2020 tentang Penguatan Fungsi Berupa Dukungan Pemulihan Ekosistem dan Penanggulangan Kebakaran di Suaka Margasatwa (SM) Padang Sugihan.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk melihat progres kerja sama dan kesiapsiagaan penanggulangan potensi kebakaran. Pada kunjungan tersebut, dilakukan juga serah terima 1 unit GPS Collar untuk Gajah Sumatera liar dari APP Sinar Mas kepada Balai KSDA Sumatera Selatan, yang merupakan bagian dari kerja sama antara Balai KSDA Sumatera Selatan dengan PT OKI Pulp & Paper Mills. Kegiatan ini melengkapi kalung GPS yang sudah dipasangkan pada dua kelompok gajah di kantong habitat Air Sugihan pada Mei 2022.

Kunjungan ini juga memastikan keberadaan petugas di lapangan melalui pelaksanaan RBM di Balai KSDA Sumsel terus berjalan dan ditingkatkan teknologi dan inovasi dalam kelola kawasan dan biodiversity khususnya dalam penanganan gajah liar dan pencegahan terjadinya kebakaran lahan gambut yang berulang di SM Padang Sugihan.

Baca juga : Bangun Ekosistem Digital, Surge Gandeng Huaxin

Selain menyaksikan serah terima GPS Collar, Bambang Hendroyono juga menanam pohon serta melepasliarkan satu individu satwa baning cokelat (Manouria emys) dan tiga individu satwa buaya muara (Crocodylus porosus). Keempat satwa dilindungi tersebut berasal dari hasil evakuasi/serahan masyarakat ke Balai KSDA Sumsel dan telah melalui proses rehabilitasi dan pemeriksaan kesehatan.

"Mitigasi konflik manusia dan gajah ini penting sekali dilakukan dengan penggunaan teknologi GPS Collar guna pemantauan populasi Gajah Sumatera pada berbagai kelompok lebih akurat. Ke depan, konflik gajah dan manusia harus bisa dikelola dengan baik dan berkurang signifikan,” ujarnya, seperti keterangan yang diterima RM.id, Minggu (19/3).

Bambang menjelaskan, progres kerja normalisasi sungai Tampin-Tambatan (21,50 km) dan sungai Cakur-Tambatan (23,30 km) di kawasan SM Padang Sugihan telah memberikan kemanfaatan hidrologis bagi ekosistem air dan ekosistem terestrial lain di sekitarnya. Hal ini juga mendukung upaya konservasi spesies serta kestabilan ekosistem gambut. Ini merupakan salah satu best practices kelola lansekap, sekaligus solusi dari lapangan/tapak. Tentu upaya ini membutuhkan dukungan Pemerintah Daerah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media.

Baca juga : Tak Usah Pidana, Konfirmasi Saja Frasa Yang Disepakati

Chief Sustainability Officer APP Sinar Mas Elim Sritaba menyampaikan, pihaknya akan terus mendukung pemasangan GPS Collar untuk kelompok gajah lain di wilayah tersebut. Pemasangan GPS Collar yang sudah dilakukan pada dua kelompok gajah liar yang berbeda ini untuk mitigasi konflik antara manusia dan satwa gajah terutama masyarakat disekitar yang terdampak, serta pemantauan pergerakan satwa dilindungi tersebut secara real time untuk memastikan keamanannya. 

Di samping itu, APP Sinar Mas juga akan memberikan dukungan kepada BKSDA Sumsel dalam program pembentukan Desa Mandiri Konflik di wilayah penyangga SM Padang Sugihan. Pemasangan GPS Collar terhadap satwa yang dilindungi menjadi teknologi baru yang digunakan di seluruh dunia. GPS Collar yang dipasangkan pada gajah, baterainya didesain bertahan hingga 3 tahun.

GPS Collar sebelumnya dipasangkan pada Meilani (40) dan Meisi (30), yang merupakan gajah betina dominan di kelompoknya. Pemasangan GPS Collar ini selain dilakukan pada pimpinan gajah di kelompoknya juga disyaratkan gajah betina sudah berusia di atas 25 tahun dan sedang tidak dalam kondisi hamil. Upaya ini merupakan bagian dari kegiatan mitigasi penanggulangan human-wildlife conflict.

Baca juga : Pengamat Migas: Soal Harga BBM Nonsubsidi Kewenangan Badan Usaha

Pada kunjungan kerja tersebut, turut hadir Plt Kepala BP2SDM, Direktur Pengelolaan Kawasan Konservasi, Kepala Biro Humas KLHK, APP Sinar Mas, Kepala BKSDA Sumatera Selatan, Kepala UPT KLHK lingkup Sumatera Selatan, dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.