Dark/Light Mode

Agar Tak Berhenti Di Produksi, TEKAD Siapkan Pasar Produk Kelompok Desa Binaan

Jumat, 9 Juni 2023 22:38 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus berupaya meningkatkan laju perekonomian warga desa melalui Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD).

Program yang digagas bersama Dana Internasional untuk Pembangunan Agrikultural (IFAD) salah satunya akan memastikan serapan pasar terhadap produk kelompok desa binaan.

"Pendekatan dalam pembinaan ini kita ganti pada pendekatan pasar. Jadi bersama fasilitator dari kabupaten, kita riset kira-kira kebutuhan masyarakat apa dan mampu tidak kelompok binaan ini memenuhi," ujar Institutional and Policy Analyst IFAD Rikola Fedri.

Hal ini disampaikannya saat Supervisi program TEKAD di Desa Desa Papang Kecamatan Satar Mese Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Baca juga : Demplot Inisiasi TEKAD, Tingkatkan Penghasilan Rumah Tangga Desa Rumahsoal

Seperti diketahui, salah satu kendala keberlangsungan produksi kelompok binaan TEKAD adalah sulitnya pemasaran berbagai produk unggulan desa.

Kelompok binaan berhasil mengolah potensi desa namun masih kesulitan untuk menjualnya. Kondisi ini menjadi keresahan tidak hanya di kalangan masyarakat namun juga Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bersama IFAD.

Oleh karena itu, melalui program TEKAD, hal ini akan secara serius didampingi bahkan sejak pengemasan untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.

"Terkadang juga hasil produksi sudah meningkat tetapi kalah dilihat secara rasional yang banyak dilirik ya yang sudah terkenal," terang fasilitator TEKAD Victorius Jeraman.

Baca juga : Gelar TTGN, Kemendes PDTT Siap Kawal Inovator Desa Dapatkan HAKI

"Jadi mungkin bahkan mulai pengemasan, kualitas, dan pemasaran. Perlu ada sentuhan teknologi agar hasilnya semakin bagus dan juga semakin cepat ada hasilnya," imbuhnya.

Sekadar informasi, Kecamatan Satar Mase memiliki potensi dari sektor pertanian dan peternakan. Dalam hal ini, ternak babi dan jahe menjadi dua rencana usaha yang akan dikembangkan.

Terkait dengan jahe, pada tahun 2022 kelompok desa binaan diberi jahe untuk dimanfaatkan. Produk ini dikembangkan hingga tahun 2023 mampu menambah nilainya dengan menghasilkan serbuk jahe.

Hadir dalam supervisi program TEKAD, di antaranya Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa.

Baca juga : Agar Tak Tertipu Belanja Di Social Commerce, Ini Saran Kemendag

Selain itu, acara ini dihadiri langsung oleh Procurement Specialist Masrina Sibadutar, Country Programme Officer Anissa Pratiwi, M&E Specialist Stania Yasin, dan Administrative Assistant Sarwendah Utami.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.