Dark/Light Mode

ESDM Pastikan Lokasi Proyek Cisem I Tak Di Sesar Gringsing

Senin, 12 Juni 2023 20:06 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat meninjau proyek Cisem tahap 1. (Foto: ESDM)
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat meninjau proyek Cisem tahap 1. (Foto: ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan pembangunan proyek pipanisasi Cisem tahap I, ruas Batang-Semarang, tidak berada di patahan atau sesar Gringsing. 

Hasil kajian Badan Geologi ini merupakan tidak lanjut dari adanya temuan Sesar Gringsing yang berpotensi menimbulkan gempa pada awal Maret lalu dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kepala Badan Geologi, Sugeng Mujiyanto mengatakan, daerah diduga zona sesar tersebut tergolong tanah keras/ batuan lunak (kelas C). Berdasarkan peta geologi lembar Jawa bagian tengah karya Amin dkk tahun 1999 dan peta geologi lembar Banjarnegara dan Pekalongan karya Condon dkk tahun 1996 tidak ada struktur geologi berupa sesar di daerah tersebut. 

Baca juga : Menteri PUPR Pastikan Proyek MLFF Tol Bali-Mandara Tetap Dilanjutkan

“Berdasarkan peta geologi tersebut infrastruktur jalur pipa gas yang melewati wilayah Kabupaten Batang tidak berada pada Sesar Weleri/ Sesar Gringsing," ujarnya seperti dikutip dari esdm.go.id di Bandung, Senin (12/6).

Sugeng menggambarkan kondisi geologi daerah Sesar Gringsing terlihat relief sedang dan bukan merupakan pantai landai berdasarkan data Denmas. Pada bagian timur terlihat adanya gawir (scarp) berarah barat laut-tenggara. Berdasarkan data gaya berat, tidak terlihat adanya kelurusan anomali Bouger pada daerah yang diduga zona sesar Gringsing, dan berdasarkan data Demnas tidak terlihat kelurusan. 

Kelurusan data Demnas terlihat di selatan zona Sesar Weleri/ Gringsing yang berarah NWW-SEE. Batuan daerah tersebut adalah endapan Kuarter berumur Pleistosen yang merupakan Formasi Damar (QTd), terdiri-dari batulempung tufan, breksi gunungapi, batupasir, tuf dan konglomerat, serta diperkirakan diendapkan pada lingkungan non marine.

Baca juga : Ditekan 8 Fraksi Soal Sistem Pemilu, Ketua MK Santuy

Ia menambahkan, berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi (KRBG) yang diterbitkan oleh Badan Geologi (BG), zona Sesar Weleri terletak pada KRBG rendah artinya Kawasan yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi pada skala V MMI (Modified Mercally Intensity).

"Sebaran kegempaan daerah tersebut tergolong rendah. Berdasarkan data katalog gempa bumi merusak dari Badan Geologi tidak tercatat adanya kejadian gempa bumi merusak pada zona Sesar Weleri,” ujarnya.

Kejadian gempa bumi merusak pernah terjadi pada tanggal 21 Agustus 2008 di Laut Jawa yang berjarak sekitar 5,85 km utara zona Sesar Weleri dengan magnitudo (M 4,4), kedalaman 30 km dan mengakibatkan kerusakan ringan pada bangunan di Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung.

Pertimbangkan Aspek Kegeologian

Baca juga : Cari Ponsel Jatuh, Waduk Dikeringkan

Kementerian ESDM sendiri dalam perencanaan dan pelaksanakan pembangunan infrastruktur ESDM tetap memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek kegeologian dan kebencanaan.

"Potensi kejadian gempa bumi di wilayah sekitar Gringsing tersebut cukup rendah dan tidak besar, yaitu dalam sejarahnya hanya satu kali pada 21 Agustus 2008 dengan magnitude 4,4 yang berada 5,9 km di utara zona Gringsing, jadi prinsipnya, Kementerian ESDM itu jika akan membangun infrastruktur ESDM sudah mempertimbangkan aspek kebencanaan," tutup Sugeng.

Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan memastikan proyek pembangunan pipa gas bumi Batang-Semarang dilakukan dengan hati-hati melalui kajian teknis mendalam dan pemasangan pipa yang lebih dalam sehingga diharapkan tidak akan membahayakan masyarakat. "Kan udah dilakukan kajian teknis sedemikian rupa, sehingga tidak akan membahayakan dan akan dilakukan dengan hati-hati," ujar Arifin saat meninjau stasiun ESDM di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Rabu (7/6).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.