Dark/Light Mode

Menko PMK: Pengembangan Industri Fraksionasi Plasma Wujud Kemandirian Bangsa

Kamis, 15 Juni 2023 19:01 WIB
Foto: Humas Kemenko PMK.
Foto: Humas Kemenko PMK.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menyebut, dengan jumlah penduduk sebanyak 275 juta jiwa, Indonesia sangat potensial dalam rangka memenuhi kebutuhan plasma darah.

Plasma darah merupakan komponen terbanyak dari darah manusia dengan kandungan penting. Salah satunya, protein dan antibodi yang berfungsi mengobati masalah kesehatan serius.

Penggunaan plasma darah dalam pengobatan bukanlah hal baru. Penggunaan plasma dari penderita yang sembuh sebagai terapi telah dilakukan untuk pengobatan pada wabah penyakit flu babi pada tahun 2009, Ebola, SARS, dan MERS.

Baca juga : Bamsoet Dukung Pendirian Pabrik Fraksionasi Plasma Pertama Di Indonesia

"Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak ini, seharusnya kita mampu untuk mengelola sumber daya darah melalui pengembangan industri fraksionasi plasma yang merupakan wujud kemandirian produk darah dalam negeri," jelas Muhadjir.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada Acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Tentang Penyediaan Bahan Baku Fraksionasi Plasma di Wisma PMI Jakarta, Rabu (14/6).

Menko Muhadjir juga memberikan apresiasi kepada Palang Merah Indonesia (PMI) yang telah berperan aktif dalam penanganan Covid-19 dengan mengumpulkan dan menyalurkan plasma konvalesen untuk pengobatannya sehingga banyak ribuan nyawa yang telah terselamatkan.

Baca juga : PUPR Ajak Pengembang Investasi Perumahan Di IKN

"Saya ingat betul bagaimana ribuan nyawa penduduk Indonesia telah terselamatkan melalui donor plasma konvalesen saat pandemi Covid-19 kemarin. Saya sangat mengapresiasi kinerja PMI saat mengumpulkan dan menyalurkan plasma konvalesen tersebut," ucapnya.

Ia berharap, adanya penandatanganan nota kesepahaman ini dapat saling bahu-membahu untuk mendukung kebangkitan industri farmasi di Indonesia.

"Saya yakin ini menjadi sebuah lompatan yang besar menuju Indonesia yang sehat, kuat, dan tangguh," tuturnya.

Baca juga : Indikator: Pendukung Prabowo Yang Sempat Lari Ke Anies, Kini Balik Kandang

Pada acara tersebut turut hadir pula Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia selaku Ketua Umum PMI Jusuf Kalla, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalucia, Plt Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM Togi Hutadjulu.

Lalu, Direktur Utama PT Daewoong Infion Andrianto Dernatra, Direktur Utama PT Triman, James Setia Darma Wangsaputra, CEO SK Plasma Seungjoo Kim dan Wakil Presiden GC Biopharma Corp Young Jun Yun.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.